Jumat, 18 Maret 2016

DISKUSI 1 EKONOMI MANAJERIAL

Nilai perusahaan sama dengan nilai ekuiti ditambah dengan nilai bond.Nilai ekuiti sama dengan nilai sekarang dari harapan aliran kas (cash flows) dimasa datang bagi pemegang ekuiti (saham). Jika NOPAT 25 dengan risiko kerugian 10%. berapakah nilai perusahaan?
Jawaban Saya :

NILAI PERUSAHAAN

Nilai perusahaan sama dengan nilai ekuiti ditambah dengan nilai bond
Nilai Ekuiti sama dengan nilai sekarang dari harapan aliran kas (cash flows)
 V = V + D
V = NOPAT /r

Jawab :

V = NOPAT / r
 V = 25 / 0,10
V = 250
Jadi, apabila diketahui NOPAT 25 dan resiko kerugiannya 10% maka nilai perusahaan tersebut adalah 250.

 DISKUSI 2

Kurva Permintaan
Gambarkan Kurva Permintaan Mobil Ramah Lingkungan, semenjak diberlakukan di Indonesia hingga 2013

Jawaban Saya :

KATADATA-Pertumbuhan penjualan mobil sepanjang 2013 mengalami perlambatan.
Adanya program mobil murah dan ramah lingkungan (Low Cost and Green Car/LCGC) tidak berdampak signifikan terhadap pertumbuhn penjualan.
Sepanjang 2013 berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) , penjualan mobil mencapai 1,23 juta unit. Ini berarti tumbuh 10% dibandingkan penjualan tahun sebelumnya.
Namun tingkat pertumbuhan tersebut jauh lebih rendah dari penjualan  2012 yang mencapai 25 persen. Bahkan ada 2010 penjualan mobil nasional mencapai 57 persen, meski kenudian turun hanya sebesar 17 persen pada tahun berikutnya.
Pada penjualan sepeda motor tahun 2012 mjadi 7,74 juta unit. Namun kenaikan tersebut belum mengompensasi penjualan pada 2012 yang turun 12 persen.
Grup Astra tercatat masih menjadi penguasa pasar otomotif nasional. Pada kendaraan roda empat ke atas, grup Astra menguasai 53 persen dari total penjualan. Adapun yang terbesar dari merk Toyota sebanyak 434.854 unit, kemudian Daihatsu sebanyak 185.942 unit, seperti Suzuki penjualannya mencapai 164.006 unit, kemudian Mitsubishi (157.353unit).
Begitu juga pada kendaraan roda dua yang dikuasai grup Astra sebesar 61 persen dari total penjualan. Penjualan Honda yang di bawah Astrai 4,69 unit, dan Suzuki 393.803 unit. Pada tahun 2014 , industri otomotif diperkirakan memasuki masa sulit. Ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditargetkan sebesar 6 persen, lebih rendah dari target 2013 sebesar 6,3 persen. Adapun realisasi pertumbuhan hingga kuartal III_2013 hanya 5,7persen.
Kemudian, tingkat suku bunga perbankan yang tinggi juga akan menjadi tantangan bagi sector industri ini. Bank Indonesia sejak pertengahan tahun lalu sudah menaikkan bunga acuan sebesar 150 basis poin menjadi 7,5 persen. Kalangan analis memperkirakan tingkat suku bunga masih akan naik jika deficit neraca perdagangan dan pelemahan rupiah tidak teratasi.
Selain itu kebijakan LCGC yang diperkenalkan pada September 2013 diperkirakan tidak terlalu mendongkrakpenjualan. Apalagi pemerintah ingin mengubah kebijakan terkait mobil murah tersebut seiring maraknya kritik. Mobil yang tadinya diperuntukkkan bagi kota - kota besar di luar Pulau Jawa menjadi angkutan pedesaan.
Sumber : KATADATA -17 Januari 2014 / 09:44







DISKUSI 3 
 
Menggunakan konsep elastisitas permintaan, baik terhadap harga barang tersebut, harga barang lain dan juga elastisitas pendapatan, jelaskan karakteristik suatu barang

Jawaban Saya :
Karakteristik suatu barang
Karakteristik suatu barang adalah sifat atau ciri suatu barang ( suatu sifat yang kompleks dari barang ).
Karakteristik produk adalah kondisi yang berbeda dari suatu produk dibandingkan para pesaingnya yang dapat ditawarkan kea konsumen untuk memenuhi kebutuhan. Setiap produk memili karakteristik yang berbeda - beda , dan setiap produsen selalu berusaha menciptakan produk yang memiliki karakteristik tersendiri sehingga konsumen memiliki persepsi khusus terhadap produk tersebut. Banyaknya variasi produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan merupakan langkah untuk menghadapi persaingan dalam merebut pangsa pasar.

Tugas 1

Untuk Menambah Pemahaman, berikut tentang permintaan Kedelai. Silahakan dibuat dengan format dan mohon hindari Plagiat:
1. Cover
2. Daftar Isi
3.Pendahuluan
4.Pembahasan
5.Kesimpulan dan Saran

Dari data yang diperoleh dari Departemen Pertanian terlihat bahwa terjadi peningkatan harga dari tahun 1978-2008. Pada Tahun 1984, permintaan kedelai meningkat sebesar 186,48% menjadi 2.170.384 Ton, pada tahun yang sama harga kedelai dalam negeri pertumbuhannya mengalami penurunan sebesar 6,74%. Sedangkan pada tahun 1998, permintaan kedelai menurun sebesar 16,44% menjadi 1.648.764 Ton, permintaan kedelai tersebut disebabkan meningkatnya harga kedelai dalam negeri menjadi Rp. 1.130 per Kg.
Penurunan permintaan kedelai ini juga disebabkan karena krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada saat itu, hal ini juga disertai melemahnya kus rupiah terhadap dolar yang menyebabkan harga-harga kebutuhan pokok meningkat. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian bahwa harga kedelai berhubungan negatif dengan permintaan kedelai, serta sesuai dengan hipotesis ekonomi bahwa harga suatu komoditi dan kuantitas yang akan diminta berhubungan secara negatif, dengan faktor lain tetap sama.
Hasil simulasi harga kedelai dalam negeri terhadap permintaan yaitu jika harga kedelai meningkat sebesar 1%, maka permintaan kedelai akan menurun sebesar 1,894428%. Artinya, semakin rendah harga suatu komoditi maka jumlah yang akan diminta untuk komoditi itu akan semakin besar, dan semakin tinggi harga, semakin rendah jumlah yang diminta (permintaan).
Pada tahun 1997 harga kedelai dalam negeri meningkat menjadi Rp.1.110,89 per Kg, perubahan harga ini disebabkan harga kedelai internasional juga meningkat menjadi US$ 246,36 per Kg. Peningkatan harga dalam negeri tertinggi terjadi pada tahun 2002 sebesar 52,42% dari Rp. 1.335,09 per Kg menjadi Rp.2.035 per Kg, sedangkan harga kedelai internasional meningkat sebesar 35,27% menjadi US$ 209,25 per Kg. Hal ini sesuai dengan hipotesis bahwa harga kedelai dalam negeri
berpengaruh positif dengan harga kedelai internasional. Kenaikan harga kedelai di pasaran internasional berdampak langsung terhadap harga kedelai di dalam negeri. Hal ini disebabkan, kebutuhan industri makanan dan minuman berbahan baku kedelai masih menggunakan kedelai impor.
====Selamat Mengerjakan====

Jawaban Saya :



TUGAS 1
EKONOMI MANAJERIAL

Description: http://www.ut.ac.id/templates/beez_20/image/logo.png
Disusunoleh :
                                 Nama  : Eny Suryani
                                 NIM     : 021618719



PROGRAM STUDI MANAJEMEN
  FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TERBUKA    
SEMARANG
2016

DAFTAR ISI
Daftar Isi...................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................……………1
1.2 Permasalahan .......................................................................................................8
BAB II Pembahasan ....................................................................................................9
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................................20












i

BAB I
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP EKONOMI MANAJERIAL
Pengertian Ekonomi Manajerial
Ekonomi Evan J. Douglas (1995) memberi pengertian ekonomi manajerial sebagai berikut :
"Ekonomi Manajerial adalah cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penerapan prinsip-prinsip metodologi ekonomi dalam proses pengambilan keputusan perusahaan atau organisasi"
Menurut Dominic Salvatore (1996) adalah :
"Ekonom Manajerial adalah pengetahuan yang menunjukkan adanya aplikasi teori ekonomi dan analisis pengetahuan pengambilan keputusan yang menelaah bagaimana organisasi dapat mencapai tujuan secara efisien".
Jadi, managerial economics yaitu aplikasi (penerapan) teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu keputusan untuk membahas bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuan atau maksudnya dengan cara yang paling efisien.
Masalah keputusan manajemen
Masalah keputusan manajemen dalam teori ekonomi :
·    Mikro ekonomi
·    Makro ekonomi
Masalah keputusan manajemen dalam ilmu keputusan :
·    Matematika ekonomi
·    Ekonometri (statistika)
Aplikasi teori ekonomi dan perangkat ilmu keputusan untuk memecahkan masalah keputusan manajerial atau dengan kata lain solusi optimum untuk masalah keputusan. Inilah sebabnya mengapa ekonomi manajerial perlu dipelajari, karena ekonomi manajerial merujuk pada aplikasi teori ekonomi dan perangkat ilmu keputusan untuk menemukan solusi optimal dalam berbagai masalah keputusan manajerial.
Keterkaitan ekonomi manajerial dengan teori ekonomi, ilmu keputusan dan berbagai area fungsional ilmu administrasi bisnis.

1

·    Keterkaitan dengan teori ekonomi
o    Mikro ekonomi ialah ilmu yang mempelajari tingkah laku ekonomis secara individual sebagai unit pengambilan keputusan seperti: konsumsi individu, pemilik sumber daya dan perusahaan bisnis di dalam sistem perdagangan bebas.
o    Makro ekonomi ialah ilmu yang membahas output, konsumsi, pekerjaan, investasi dan harga secara keseluruhan (agregat) di perekonomian.
Teori ekonomi memprediksi dan menjelaskan prilaku ekonomi yang menjadi faktor penentu yang paling penting atas pengambilan keputusan.

·    Keterkaitan dengan ilmu keputusan
Ilmu keputusan terdiri dari perangkat matematika ekonomi dan ekonometri (statistika) untuk membentuk dan mengestimasi model keputusan yang ditujukan untuk menentukan perilaku optimum perusahaan yaitu mencapai tujuannya dengan cara yang paling efisien.
Matematika ekonomi digunakan untuk memformulakan (menggambarkan dalam bentuk persamaan) model ekonomi yang dipostulatkan dalam teori ekonomi. Dan ekonometri kemudian menerapkan peralatan statistik (terutama analisis regresi) pada data dunia nyata untuk mengestimasi model yang dipostulatkan oleh teori ekonomi dan digunakan untuk peramalan (forecasting).

·    Keterkaitan dengan berbagai area fungsional ilmu administrasi bisnis
Area fungsional administrasi bisnis meliputi :
-    Akuntansi    -    Manajemen sumber daya manusia
-    Keuangan    -    Produksi
-    Pemasaran
Jadi, ekonomi manajerial merupakan pelajaran yang ruang lingkupnya luas yang menggabungkan teori ekonomi, ilmu pengambilan keputusan dan area fungsional ilmu administrasi bisnis dan membahas bagaimana hal tersebut berinteraksi satu sama lain pada saat perusahaan berusaha mencapai tujuannya dengan cara yang paling efisien.
Proses yang terkait dengan semua pengambilan keputusan manajerial, yaitu:
·    Menetapkan tujuan perusahaan atau organisasi
·    Mengidentifikasi berbagai solusi-solusi
·    Mendefinisikan masalah yang dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut
·    Memilih solusi terbaik dari berbagai solusi yang tersedia

2

·    Mengimplementasikan keputusan tersebut
Pusat perhatian ekonomi manajerial adalah konsep keuntungan, dimana keuntungan merupakan selisih penerimaan perusahaan total dengan biaya total.
Ekonomi manajerial banyak menggunakan model dengan tujuan untuk pendidikan, penjelasan, dan prediksi. Simbol yang digunakan dalam model tersebut dapat berupa variabel, grafik dan matematik.
Misalkan analisis present value dilakukan dengan mendiskontokan aliran kas masa sekarang dengan tujuan untuk mengambil ke putusan. Tingkat diskonto yang cocok adalah opportunity interest rate yang merupakan tingkat penerima atau hasil yang paling baik dengan tingkat resiko yang sama.

Teori Permintaan

Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Singkatnya permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan:

1.      Harga barang itu sendiri
Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap barang itu bertambah.
2.      Harga barang lain yang terkait
Berpengaruh apabila terdapat 2 barang yang saling terkait yang keterkaitannya dapat bersifat subtitusi (pengganti) dan bersifat komplemen (penggenap).
3.      Tingkat pendapatan perkapita
Dapat mencerminkan daya beli. Makin tinggi tingkat pendapatan, daya beli makin kuat, sehingga permintaan terhadap suatu barang meningkat.
4.      Selera atau kebiasaan
Tinggi rendahnya suatu permintaan ditentukan oleh selera atau kebiasaan dari pola hidup suatu masyarakat.

3
5.      Jumlah penduduk
Semakin banyak jumlah penduduk yang mempunyai selera atau kebiasaan akan kebutuhan barang tertentu, maka semakin besar permintaan terhadap barang tersebut.
6.      Perkiraan harga di masa mendatang
Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik, adalah lebih baik membeli barang tersebut sekarang, sehingga mendorong orang untuk membeli lebih banyak saat ini guna menghemat belanja di masa depan.
7.      Distribusi pendapatan
            Tingkat pendapatan perkapita bisa memberikan kesimpulan yang salah bila distribusi   pendapatan buruk. Jika distribusi pendapatan buruk, berarti daya beli secara umum melemah, sehingga permintaan terhadap suatu barang menurun.
8.      Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan.
Bujukan para penjual untuk membeli barang besar sekali peranannya dalam mempengaruhi masyarakat. Usaha-usaha promosi kepada pembeli sering mendorong orang untuk membeli banyak daripada biasanya.
Hukum Permintaan

Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan :
“Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang tersebut dimana hubungan berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat atau naik maka jumlah barang yang diminta akan menurun dan sebaliknya apabila harga turun jumlah barang meningkat.”

Kurva Permintaan
Kurva Permintaan dapat didefinisikan sebagai:
“Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli.”Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari kiri ke kanan bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat hubungan antara harga dan jumlah yang diminta yang mempunyai sifat hubungan terbalik.
Teori  Permintaan

“Perbandingan lurus antara permintaan terhadap harganya yaitu apabila permintaan naik, maka harga relatif akan naik, sebaliknya bila permintaan turun, maka harga relatif akan turun.”
4
Faktor-faktor yang dapat menggeser kurva permintaan
- Faktor harga barang yang diminta (barang itu sendiri)
Perubahan sepanjang kurva permintaan berlaku apabila harga barang yang diminta menjadi makin tinggi atau makin menurun.
- Faktor bukan harga
Kurva permintaan kan bergerak keka Perubahan sepanjang kurva permintaan berlaku apabila harga barang yang diminta menjadi makin tinggi atau makin menurun.nan atau kekiri apabila terdapat perubahan-perubahan terhadap permintaan yang ditimbulkan oleh factor-faktor bukan harga, sekiranya harga barang lain, pendapatan para pembeli dan berbagai faktor bukan harga lainnya mengalami perubahan, maka perubahan itu akan menyebabkan kurva permintaan akan pindah ke kanan atau ke kiri.

Teori Penawaran

Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan atau jual pada bebrbagai tingkat harga selama satu periode waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran:
1.      Harga barang itu sendiri
Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang yang dihasilkan. Hal ini kembali lagi pada hokum penawaran.
2.      Harga barang lain yang terkait
Apabila harga barang subtitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah, dan sebaliknya. Sedangkan untuk barang complement, dapat dinyatakan bahwa apabila harga barang komplemen naik, maka penawaran suatu barang berkurang, atau sebaliknya.
3.      Harga faktor produksi
Kenaikan harga faktor produksi akan menyebabkan perusahaan memproduksi outputnya lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap yang nantinya akan mengurangi laba perusahaan sehingga produsen akan pindah ke industry lain dan akan mengakibatkan berkurangnya penwaran barang.
4.      Biaya produksi
Kenaikan harga input juga mempengaruhi biaya produksi. Bila biaya produksi meningkat, maka produsen akan menbgurangi hasil produksinya, berarti penawaran barang berkurang.
5.      Teknologi produksi
Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi, dan menciptakan barang-barang baru sehingga menyebabkan kenaikan dalam penawaran barang.

5
6.      Jumlah pedagang/penjual
Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak, maka penawaran barang tersebut akan bertambah.
7.      Tujuan perusahaan
Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba buka hasil produksinya. Akibatnya tiap produsen tidak berusaha untuk memanfaatkan kapasitas produksinya secara malksimum, tetapi akan menggunakannya pada tingkat produksi yang akan memberikan keuntungan maksimum.
8.      Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah untuk mengurangi komoditas impor menyebabkan supply dan keperluan akan kebutuhan tersebut dipenuhi sendiri sehingga dapat meningktakan penawaran.
Hukum Penawaran

“Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan.”
Kurva Penawaran

Kurva penawaran dapat didefinisikan sebagai:

“Yaitu suatu kurva yang menunjukkan hubungan diantara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan”.
- Kalau penawaran bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di luar harga, maka supply bergeser ke kiri atas.
- Kalau berkurang kurva supply bergeser ke kiri atas.
- Terbentuknya harga pasar ditentukan oleh mekanisme pasar.
Teori Penawaran
Yaitu teori yang menerangkan sifat penjual dalam menawarkan barang yang akan dijual.
Faktor-faktor yang dapat menggeser kurva penawaran
- Kalau penawaran bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di luar harga, maka supply bergeser ke kiri atas.
- Kalau berkurang kurva supply bergeser ke kiri atas
- Terbentuknya harga pasar ditentukan oleh mekanisme pasar


6

Keseimbangan Permintaan Dan Penawaran

Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
Dengan kata lain Harga keseimbangan adalah harga dimana baik konsumen maupun produsen sama-sama tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah yang dikonsumsi atau dijual. Permintaan sama dengan penawaran. Jika harga dibawah harga keseimbangan, terjadi kelebihan permintaan. Sebab permintaan akan meningkat, dan penawaran menjadi berkurang. Sebaliknya jika harga melebihi harga keseimbangan, terjadi kelebihan penawaran. Jumlah penawaran meningkat, jumlah permintaan menurun.

Perubahan Keseimbangan Pasar

Perubahan keseimbangan pasar terjadi bila ada perubahaan di sisi permintaan dan atau penawaran. Jika faktor yang menyebabkan perubahan adalah harga, keseimbangan akan kembali ke titik awal. Tetapi jika yang berubah adalah faktor-faktor ceteris paribus seperti teknologi untuk sisi penawaran, atau pendapatan untuk sisi permintaan, keseimbangan tidak kembali ke titik awal.

a.       Jika harga berubah, terjadi kelebihan penawaran yang menyebabkan harga turun kembali  ke Po.Titik keseimbangan tetap Eo.
b.      Kurva penawaran bergeser ke kanan karena perubahan teknologi. Titik keseimbangan  bergeser dari Eo ke E1.
c.       Kurva permintaan bergeser ke kanan karena perubahan pendapatan. Titik keseimbangan bergeser dari Eo ke E1.




7
1.2  Permasalahan

Dari data yang diperoleh dari Departemen Pertanian terlihat bahwa terjadi peningkatan harga dari tahun 1978-2008. Pada Tahun 1984, permintaan kedelai meningkat sebesar 186,48% menjadi 2.170.384 Ton, pada tahun yang sama harga kedelai dalam negeri pertumbuhannya mengalami penurunan sebesar 6,74%. Sedangkan pada tahun 1998, permintaan kedelai menurun sebesar 16,44% menjadi 1.648.764 Ton, permintaan kedelai tersebut disebabkan meningkatnya harga kedelai dalam negeri menjadi Rp. 1.130 per Kg.
Penurunan permintaan kedelai ini juga disebabkan karena krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada saat itu, hal ini juga disertai melemahnya kus rupiah terhadap dolar yang menyebabkan harga-harga kebutuhan pokok meningkat. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian bahwa harga kedelai berhubungan negatif dengan permintaan kedelai, serta sesuai dengan hipotesis ekonomi bahwa harga suatu komoditi dan kuantitas yang akan diminta berhubungan secara negatif, dengan faktor lain tetap sama.
Hasil simulasi harga kedelai dalam negeri terhadap permintaan yaitu jika harga kedelai meningkat sebesar 1%, maka permintaan kedelai akan menurun sebesar 1,894428%. Artinya, semakin rendah harga suatu komoditi maka jumlah yang akan diminta untuk komoditi itu akan semakin besar, dan semakin tinggi harga, semakin rendah jumlah yang diminta (permintaan).
Pada tahun 1997 harga kedelai dalam negeri meningkat menjadi Rp.1.110,89 per Kg, perubahan harga ini disebabkan harga kedelai internasional juga meningkat menjadi US$ 246,36 per Kg. Peningkatan harga dalam negeri tertinggi terjadi pada tahun 2002 sebesar 52,42% dari Rp. 1.335,09 per Kg menjadi Rp.2.035 per Kg, sedangkan harga kedelai internasional meningkat sebesar 35,27% menjadi US$ 209,25 per Kg. Hal ini sesuai dengan hipotesis bahwa harga kedelai dalam negeri
berpengaruh positif dengan harga kedelai internasional. Kenaikan harga kedelai di pasaran internasional berdampak langsung terhadap harga kedelai di dalam negeri. Hal ini disebabkan, kebutuhan industri makanan dan minuman berbahan baku kedelai masih menggunakan kedelai impor.

8
BAB II
PEMBAHASAN
Faktor yang mempengaruhi Permintaan dan Penawaran Kedelai

a. Permintaan Kedelai
1. Harga Kedelai dalam negeri
2. Jumlah Penduduk
3. Impor
4. Rata – rata pendapatan
       5. Selera masyarakat (Konsumen)

b. Penawaran Kedelai (produksi)
1. Harga Kedelai
2. Harga Komoditas lain
3. Input Biaya untuk memproduksi Kedelai
4. Invasi Teknologi
5. Tujuan Perusahaan
6.  Luas Lahan dan Produktivitas

A.     Pengertian Elastisitas Permintaan
       Elastisitas permintaan adalah suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukan sampai dimana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan.

I.              Elastisitas Permintaan Harga
       Elastisitas permintaan harga dinyatakan sebagai elastisitas permintaan. Koefisien elastisitas permintaan adalah nilai perbandingan antara peesentasi perubahan jumlah diminta dengan persentasi perubahan harga.
       Koefisien elastis permintaan adalah suatu angka petunjuk yang menggambarkan sampai berapa besarkah perubahan jumlah barang yang diminta apabila dibandingkan dengan perubahan harga.
       Rumus:
                          Ed =  Persentasi perubahan jumlah barang yang diminta
                                                Persentasi perubahan harga 

9
Atau:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlOJM0VAUXn9S1qdji7fadyPlei1ih80XqoiXWiHhMtzfLi9EqcYbKasU-RvVYue7-ZHvC1z4eS53asiMX1i6uvMkJT3c0COtoWEViV710Ly97z2N4xt4JAajXTd9GDwrRQv6CM94crW1o/s200/RUMUS+eph1.png

Contoh:
Didapati bahwa pada waktu harga beras adalah Rp 4000/kg, jumlah beras yang dibeli konsumen adalah 10000kg; dan pada waktu harga RP 3000/kg, jumlah beras yang ingin dibeli adalah 15000kg. Maka nilai koefisien elastisitas yang diperoleh adalah:
Jawab:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8WoSjrCf41c28qUUJVlRfGYvZgPt3CWV9BRbkurkUCw0g4-rgG5gb3Hm9WdIFPVR7ub7duVea5-UqHgGblttie6CZRJ-KWFtAk58GGhhsoH0G0yIvK03_a3yoTUI_ffR04RZtFTMS54Ka/s200/isian+soal.png
Jika elastisitas ingin disempurnakan, maka penghitungan dirata-rata kan.


Rumus:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9nO2OgfAWApKWm03asBHDHxvSw4JyX3U_ThnKpllTnlMgAMSYx_hGFJLwoh2Ln15FepaGJv_uOEUUL1RTN8eqqmVN4fZnOxfesYl1dh9cmfCF8Q5pb0W3rAXjCINbcBvxoOwY-O5jNGGu/s200/RUMUS+eph+RATA2.png



10

II.            Elastisitas Permintaan Silang
       Elastisitas permintaan silang adalah koefisien yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap sesuatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain.
Ec = Persentasi perubahan jumlah barang X yang diminta
                    Persentasi perubahan harga barang Y

Barang-barang penggenap silangnya bernilai negatif. Nilai elastisitas silang untuk barang-barang pengganti adalah positif.
Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada produk lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan permintaan dari barang X di bagi dengan persentase perubahan harga dari barang Y.
       Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer (pelengkap) terhadap barang lain, maka tanda elastisitas silangnya adalah negative, misalnya kenaikan harga tinta akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena.
       Apabila barang lain tersebut bersifat subtitusi (pengganti) maka tanda elastisitas silangnya adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan jumlah permintaan terhadap daging sapi dan sebaliknya.

       III.        Elastisitas Permintaan Pendapatan
       Adalah koefisien yang menunjukan sampai dimana besarnya perubahan permintaan terhadap sesuatu barang sebagai akibat daripada perubahan pendapatan pembeli.

Rumus:
Ey =  Persentasi perubahan jumlah barang yangdiminta
                   Persentasi perubahan pendapatan

Tingkat Elastisitas Kurva Permintaan
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjahmRbb0409GUz4rtclQktAi7y6jXX1TygIGl_oIKsyAe0DjugJ73qAwlSYwZRnay0ChAkLKW2t9U-egex8jImRLcVvLYZqqB5mbnSCADPitwFORr8EJJlefJSHvZQyi3kLPsUr9fkKdwa/s400/tingkat+elas.png

11


Nilai koefisien elastisitas berkisar diantara nol dan tak terhingga. Elastisitas adalah nol apabila perubahan harga tidak akan mengubah jumlah yang diminta, yaitu yang diminta tetap saja jumlahnya walaupun harga mengalami kenaikan atau menurun. Kurva ini bentuknya sejajar dengan sumbu tegak. Kurva permintaan seperti ini adalah kurva yang tidak elastis sempurna. Contoh kurva:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJBayTL0yewoWVBXKgrljjzYw97fC-HghNJQFf2m3A01ReUdh8JrarkBDzNCfkXLcEsjxvtabDWnNRx7ST0mWSpeB3BLYAMFDrQPukibu7Zt4KLtEv3t9VBXlOFexoXom-MOJkkbZ8CvAq/s200/1.png

Koefisien elastisitas permintaan bernilai tidak terhingga apabila pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada dipasar. Berapapun banyaknya barang yang ditawarkan oleh para penjual pada harga tersebut, semuanya akan dapat terjual. Kurva ini berbentuk sejajar dengan sumber datar dan sifat permintaan itu dikenal sebagai elastisitas sempurna. Contoh kurva: 

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQk3O4L9JiVARV7ByyMeBmjyf1YgB964VWKAlws_W8eGcUXd2ADDSdeoBHNq3NaRoCgnEkRxEITeUBhIGpM6UbbcLBxjsj-RMY3fX2H9dsL3-j6Jh4dx99XJC21XyzqPyVRsSlHLzJEyH5/s200/3.png






12
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTS_yKfABi2EbokDthEiIJfdzJ-CM_NIpk8efXuyZK-CaE1xCxqPWttYbiKKv8RB0N5a1UQ4yFiCizEWnBCZkOb68W6InN71ZOAAF6QSUKl8fDyKsJWKdzlJ_bBt2FOcJ2KQmBlqBkKnoU/s200/2.png



Elastisitas uniter yang sifatnya mempunyai koefisien elastisitas permintaan sebesar 1 dan lazim.
Barang bersifat tidak elastis apabila koefisien elastisitas tersebut adalah diantara nol dan satu. Contoh kurva:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhK6ENU6mBlBlsmxFPLuLC-czIn4f5JJEAeKAxIQ_oXYMOjuzhE5hFr9aMEq29F5164-g8cw6rGuv8fgUWMzFp5-HNCfkGA4XdHuC4J0fmq0PF35Pi9pOv8g0VujTDQomcXGFwz4s_9A4f_/s200/4.png
Yang bersifat elastis apabila harga berubah maka permintaan akan mengalami perubahan dengan persentasi yang melebihin persentasi perubahan harga. Nilai koefisien elastisitas dari permintaan elastisitas adalah lebih besar dari satu. Contoh kurva:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTj4162vIHDyKqILbbucTe-08vYVTp6EPQjaT4_2ux3urncn740FwkmeiDdGfbjJ6GiAcRsY173BoS97brik8vQZNdlSxTYh9v5OuO9oqMtH3i1ZkRvcZgY3qft8DFOt3qXkwS3lnve2LK/s200/5.png

13
Faktor Penentu Elastisitas Permintaan
E Banyaknya Barang Pengganti yang Tersedia
Sesuatu barang yang mempunyai banyak barang pengganti, permintaannya cenderung untuk bersifat elastis. Permintaan terhadap barang yang tidak banyak mempunyai barang pengganti adalah bersifat tidak elastis. Semakin banyak jenis barang pengganti terhadap suatu barang semakin elastis sifat permintaannya.
E Persentasi Pendapatan yang Dibelanjakan
Semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli sesuatu barang, semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut.
E Jangka Waktu Analis
Semakin lama jangka waktu dimana permintaan itu dianalisis, semakin elastis sifat permintaan sesuatu barang.
Catatan:
       Jika koefisien elastisitas melebihi satu permintaan (permintaan bersifat elastis), kenaikan harga akan mengurangi hasil penjualan.
       Apabila permintaan bersifat tidak elastis maka kenaikan harga akan menyebabkan kenaikan hasil penjualan.
Jika permintaan adalah tidak elastis kenaikan harga akan menambah hasil penjualan.
Apabila elastisitas permintaan bersifat uniter (Ed=1), perubahan harga (bertambah tinggi atau menurun) tidak akan mengubah hasil penjualan.
Dua faktor yang sering dilihat pengaruh perubahannya terhadap permintaan adalah harga barang lain dan pendapatan pembeli.

A.    Pengertian Elastisitas Penawaran
Adalah mengukur responsif penawaran sebagai akibat perubahan harga.
Rumus:
Es  =  Persentasi perubahan jumlah barang yang ditawarkan
                               Persentasi perubahan harga








14

Atau:                                           
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgsxfDnhiXQdsdB77WB2fh53h7Yg9VHzxRu0aT8DrL1Yv8Bx5-i41m_G_aKOIe8bNTKAGZJplzbXcWbPVW8u-EPXl1hnC4TdSqb232Q_Ui9AuI0r8QEtShUtVbbiJh0IkXL950W1mbLsTe/s200/Rumus+Penawaran.png
Ket:
Es : Koefisien elastisitas penawaran
Qb: Jumlah baru barang yang ditawarkan
Qa: Jumlah penawaran yang asal
Pb: Tingkat harga yang baru
Pa: Tingkat harga yang asal





Tingkat Elastisitas Kurva Penawaran
            Elastisitas sempurna wujud, apabila para penjual bersedia menjual semua barangnya pada suatu harga tertentu. Contoh kurva:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMsQMrVBy-IhgOXRdfttQ53EUu0L8YY7SmKKvVMQXS4Zkd_BUjo0VXOszG6L59OAyjYy4mD_u-D0Xx3l8__iq0SGflINDa17i-uwymedyiHOmFfCus51D7uusJ-lXEEcgVl7SZbNM7Ha1-/s200/1.png

Tidak elastis sempurna, apabila penjual sama sekali tidak dapat menambah penawarannya walaupun harga bertambah tinggi.


15


Contoh kurva:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC0facJxVpGMl72zdVHfvRK8wO0vuuY7bh94qdUMuKgNoq233IOvelTacgBKrC3IKGeYULtN0ShPlqVa4jiWrCXVQcJNUpOZiG9b1qTWjDVPDGdH16HPZrCCJ1pPEOf_Ygqcr0rLe3qxfq/s200/2.png
Uniter, apabila kurva tersebut bermula dari titik 0 (nol). Contoh kurva:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic-x5Uv4oDPPtTuMDdHEbRqybquEKSgNDr6VWBg6zAIG2i5bXZzfxyc3P6FyLFSZRSr3bZAM_gN2ocKaoN3Y_RTBEzSPUTP8LuLHavURBXok7_gPOf7iyRH13jP1TN5YYCNKA3OpXQeYiu/s200/3.png
Tidak elastis, apabila perubahan harga menimbulkan perubahan yang relatif kecil terhadap penwaran. Contoh kurva:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiH5ghreNsImfhBemEMocBSFQHtJY8XBQUgnU4q3t22OwueZsFN_CLllAwr31NV-DECMFBut6B5_5oFB1ddjSagQ0PZ4GrThItmgundCX8_tJGeoucW_2fIGCOWpfz-r9dm_v2sB88bjwej/s200/4.png
Elastis, apabila perubahan harga menyebabkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran.



16

Contoh kurva:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW7_YCP2kbwEx2uOP6s8kv3_99B52ybUFbKniYN5P4yvl_F-Fp6pnYHWptd03mtGGOQQv-DJ3P_JILlDSdCHymVG3dv7MkmtRwJGv65GXwaMrVt3y1O_CjO1XCXXzLmOWii4Rs35ougNz4/s200/5.png
Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran
       Dua faktor yang dianggap penting sebagai faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran, yaitu: sifat dari perubahan biaya produksi dan jangka waktu dimana penawaran tersebut dianalisis.
E Sifat Perubahan Biaya Produksi
Penawaran akan bersifat tidak elastis apabila kenaikan penawaran hanya dapat
dilakukan dengan mengeluarkan biaya yang sangat tinggi.
            Biaya produksi akan meningkat dengan cepat dan akan mengalami pertambahan yang sedikit saja, apabila produksi ditambah, tergantung kepada banyak faktor. Salah satu nya adalah sampai dimana tingkat penggunaan kapasitas alat produksi yang dimiliki perusahaan. Dalam keadaan ini kurva penawaran akan menjadi tidak elastis.
E Jangka Waktu Analis
1.         Masa Amat Singkat
Adalah jangka waktu dimana para penjual tidak dapat menabah penawarannya, maka sifatnya tidak elastis sempurna. Contoh kurva:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkrXc4lkolYRb8UQF9fmRyBTiuEGhmoNd4SltQPu1OogmW4LWg7t1-yvINVubyeHRe3lWNiWWh-6k5QzEq5toPgR9OmhXz5PJOv2SO_l1KaD0AEZg6b7X4cI-ov95oRrx8yFOsu8BlaXNW/s200/1.png



17
  
2.         Jangka Pendek
            Didalam jangka pendek kapasitas alat-alat produksi yang ada tidak dapat ditambah. Perusahaan                   dapat menaikan produksi dengan cara menggunakan faktor-faktor produksi, termasuk barang                       modal, secara lebih intensif. Antara lain ialah memperpanjang jam kerja, memperbaiki manajemen                 produksi, menggunakan tenaga kerja lebih efektif dan sebagainya. Contoh kurva:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVGqbENIgpOxh5bIbYoU6FGxPucVjxMUN8aTKatysBTBp_saNG0tiGnzt6n_QJw_PY3ZelojMjT3ajd_JWqpBIK-GxjscgxxnSG3vQoTJhUZpO8q86xRuKLEmbOd0_gO7SfaQ4VojS7dPQ/s200/2.png

3.        Jangka Panjang
Produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dapat dengan mudah ditambah dalam jangka panjang, maka sifatnya elastis. Contoh kurva:

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZYQZDKeB0asKGmZC-lAkkh1A388ZyPeKdpOHU69pis2M1ZUnhds82UgftPNRkPuPfgxdp4ytDBQUNZwYWrlzuw4byP7ofHhmKaik_EBu-0H406Qj_PTlNWHbZo9PBHWyPUhflmNEqRfpr/s320/3.png



18

Penurunan permintaan kedelai , disebabkan oleh beberapa factor. Diantarannya disebabkan krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada saat itu,melemahnya kurs rupiah terhadap dolar yang menyebabkan harga-harga kebutuhan pokok meningkat. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian bahwa harga kedelai berhubungan negatif dengan permintaan kedelai, serta sesuai dengan hipotesis ekonomi bahwa harga suatu komoditi dan kuantitas yang akan diminta berhubungan secara negatif, dengan faktor lain tetap sama.
Hasil simulasi harga kedelai dalam negeri terhadap permintaan yaitu jika harga kedelai meningkat sebesar 1%, maka permintaan kedelai akan menurun sebesar 1,894428%. Artinya, semakin rendah harga suatu komoditi maka jumlah yang akan diminta untuk komoditi itu akan semakin besar, dan semakin tinggi harga, semakin rendah jumlah yang diminta (permintaan).
Kenaikan harga kedelai di pasaran internasional berdampak langsung terhadap harga kedelai di dalam negeri.
















19

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Elastisitas harga permintaan mengukur seberapa banyak permintaan barang dan jasa (konsumsi) berubah ketika harganya berubah. Elastisitas permintaan ditunjukkan dalam bentuk persentase perubahan atas kuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa berubah ketika harganya berubah. Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga. Setiap perubahan harga akan mengubah kuantitas yang diminta. Akan tetapi sampai dimana setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan tersebut, berbedaan diantara satu barang dengan barang yang lain. Ada yang menimbulkan perubahan kuantitas yang besar, tetapi ada pula yang perubahan kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas permintaan dan penawaran merupakan ukuran yang menunjukan sampai dimana kuantitas yang diminta atau ditawarkan akan mengalami perubahan sebagai akibat dari suatu perubahan harga.

Maka kesimpulannya adalah pada kisaran waktu antara tahun 1978-2008 kondisi permintaan kedelai lebih besar dari pada volume produksi (penawaran), kondisi tersebut menyebabkan terjadinya disparitas yang cukup jauh  antara volume produksi dan konsumsi. Titik permintaan tertingga pada kisaran tahun tersebut terjadi pad tahun 1999 yaitu sebesar 2,6 juta ton sedangkan kapasitas produksinya hanya sebesar 1,3 juta ton. Hal ini memicu munculnya regulasi pemerintah untuk melakukan impor terhadap komoditas kedelai. Kapasitas produksi yang rendah menyebabkan konsumsi kedelai di Indonesia sangat bergantung kepada kedelai impor.
Faktor yang mempengaruhi permintaan kedelai di Indonesia: Harga kedelai, jumlah penduduk, Impor, rata-rata pendapatan dan selera konsumen.
Sedangkan faktor yang mempengaruhi penawaran kedelai di Indonesia: harga kedelai, harga komoditas lain, biaya input produksi, tujuan produksi dan invasi teknologi, luas dan produktivitas lahan serta tujuan produksi.

20

Saran
Kebijakan harga sangat berpengaruh terhadap mekanisme permintaan dan penawaran kedelai, sehingga Upaya-upaya dibawah ini, diharapkan dapat meningkatkan kemauan petani menanam kedelai sehingga produktivitas kedelai meningkat dan tercapai swa sembada kedelai. Jika swasembada kedelai sudah tercapai maka tidak perlu lagi impor kedelai dari pasar dunia. Maka perekonomian di Indonesia dapat kembali normal.
1. Membangun infrastruktur di pedesaan.
2. Memperluas dan mempermudah akses kredit pada petani.
3. Pemenuhan berbagai sarana produksi yang dibutuhkan oleh petani.
4. Pengembangan riset dan teknologi pertanian dari hulu hingga hilir untuk pencapaian kuantitas dan kualitas produksi yang lebih baik.
5. Memberikan perlindungan pasar kepada petani.
6. Memberikan penyuluhan pada petani sehingga pengetahuan dan kesadarannya tentang pentingnya teknologi meningkat.













21
DISKUSI 1 MANAJEMEN KEUANGAN


1.    Nilai masa yang akan datang dari jumlah deposito untuk berbagai periode waktu dan bunga yang ditentukan.


 =
 
 


=
= 2000000 (1,771561)
= 3543122
Rp 3.543.122,00
           = 1500000
= 1500000 (1,36048896)
= 2040733,44
Rp 2.040.733,4 ,-
dibulatkan ke puluhan ribu terdekat menjadi  Rp 2.040.000,00
= 3000000
= 3000000 (1,1236)
= 3370800
Rp 3.370.800,00
= 2500000
= 2500000 (1,265319018)
= 3163297,546
Rp 3.163.297,546,- dibulatkan menjadi Rp 3.163.297,00



2. Nilai sekarang dari jumlah penerimaan dalam berbagai periode dan tingkat bunga.


PV =  /
 
 


a.   PV =  /  
=  /
= 500000 /
= 500000 / (1,685058155)
=296725,664
Rp 296.725,00 (jika dibulatkan)
b.   PV =  /  
= 750000 /
                        = 750000
                   = 750000 (1,586874323)
= 472.627,2201
Rp 472.627,00 ( jika dibulatkan )

c.      PV =  /
= 10000000 /
= 1000000 /
= 1000000 / (1,593848075)
= 627412,3712
Rp 627.412,00 ( jika dibulatkan)

d.     PV =  /
= 15000000 /
               = 1500000 /
= 1500000 / ( 1,480244285)
= 1013346,253
Rp 1.013.346,00 (jika dibulatkan)




Forum Diskusi 2

Agar mahasiswa lebih memahami materi pada inisiasi I, silahkan Anda mencoba menyelesaikan soal dibawah ini :
PT. ABC mempunyai laporan Neraca tahun anggaran 2004,  sebagai berikut
       

Rp,  juta

Rp, juta
Kas
Piutang
Persediaan
      Total Ak. Lancar
Aktiva tetap

           10
           10
           20
           40
         140
Hutang dagang
Hutang wesel
Hutang pajak
    Total kewajiban lancar
Hutang jangka panjang
Modal sendiri
Laba ditahan
          5
        10
          5
        20
        30
        80
        50
      Total
         180
     Total
      180


Sedangkan laporan rugi laba PT. ABC selama tahun anggaran 2004 adalah : (dalam jutaan rupiah)
               Penjualan                                                    1.500
               Harga pokok penjualan                             1.000
                                                                                 ------------
               Laba kotor                                                      500
               Biaya umum dan administrasi                  300
                                                                                  -------------
               Laba operasi                                                200
               Bunga                                                               80
                                                                                  --------------
               Laba sebelum pajak                                   120
               Pajak                                                                 48
                                                                                 --------------
               Laba setelah pajak                                        72
 
Berdasarkan data – data pada laporan keuangan tersebut, hitunglah :
a.  Rasio hutang
b.  Quick Rasio
c.  Profit margin
d.  Return on Investment
e.  Perputaran piutang
Jawaban Saya :

Forum Diskusi 2-Manajemen Keuangan
a. Rasio Hutang
Rasio Hutang = (utang jangka panjang+sewa guna)/(utang jangka panjang+sewa guna+modal sendiri)
Rasio Hutang = 30juta/(30juta+80juta)
Rasio Hutang = 30juta/110juta
Rasio Hutang = 0,27

b.Quick Rasio
Quick Rasio = (aktiva lancar-persediaan)/utang lancar
Quick Rasio = (40juta-20juta)/20juta
Quick Rasio = 20juta/20juta
Quick Rasio = 1
c. Profit Margin
Profit Margin = laba operasi/ penjualan x 100%
Profit Margin = 200juta/1500juta x 100%
Profit Margin = 13,3%
d. Return on Investment
Return on Investement = Laba setelah pajak/(rata-rata)aktiva  x 100%
Return on Investment = 72juta/180juta x 100%
Retun on Investement = 40%
e. Perputaran Piutang
Perputaran Piutang = Penjualan kredit/(rata-rata)piutang x 1 kali
Perputaran Piutang = (1500juta/10juta) x 1 kali
Perputaran Piutang = 150 kali


Forum Diskusi 3

Silahkan teman-teman mahasiswa melakukan diskusi berkaitan dengan topik inisiasi ketiga ini.
Untuk mengatur lancarnya kegiatan diskusi, tutor akan membuat aturan. yakni
Bagi yang pertama online, dia dapat mengajukan 1 pertanyaan. Selanjutnya teman yang online berikutnya harus menjawab pertanyaan tersebut baru kemudian dia memberikan lagi 1 pertanyaan untuk temannya yang akan online setelah dia. begitu seterusnya...
selamat berdiskusi, sukses slalu utk kita semua...

 Kalau dalam suatu perusahaan terdapat direktur keuangan, apakah keputusan-keputusan keuangan hanya dilakukan oleh direktur tersebut atau bawahannya?
Jawaban Saya :

 Tidak. Keputusan - keputusan keuangan terutama yang menyangkut masalah penggunaan dana , mungkin sekali melibatkan dan dilakukan direktur - direktur lain. Misalnya keputusan untuk membuat produk baru yang memerlukan investasi pada mesin-mesin baru kemungkinan melibatkan Direktur Pemasaran, Direktur Produksi, bahkan Direktur Utama. Semakin besar nilai investasi , umumnya semakin banyak pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan.




TUGAS 1


1.        Kalau Anda menyimpan uang anda di bank sebesar Rp. 3.000.000,00 selama 3 tahun dan memperoleh bunga 16 % per tahun. Apabila bunga tersebut dibayarkan pertriwulan maka berapakah uang Anda pada akhir tahun ke tiga?

2.        Pada awal tahun Bambang menyimpan uang sebesar Rp. 2.000.000,00.  Pada awal tahun depan ia juga menyimpan sebesar Rp 3.000.000,00 lagi. Suku bunga yang dianggap relevan adalah 15 %. Berapakah nilai simpanan Bambang apabila diambil pada akhir tahun ke dua?

3.        Amir akan menerima uang sebesar Rp. 1.000.000,00 per tahun selama 2 tahun, apabila tingkat bunga pada tahun pertama adalah 18 % dan pada tahun kedua adalah 15 %, berapakah nilai sekarang dari penerimaan uang tersebut setiap tahunnya.

4.        PT. Tunas Motor menjual sepeda motor dengan Harga jual Rp 12.500.000,00 apabila sepeda motor tersebut dijual secara kredit maka uang muka sepeda motor tersebut Rp. 4.000.000,00 dengan angsuran Rp. 500.000,00 perbulan selama 24 bulan.  Berapa tingkat bunga per bulan yang harus ditanggung pembeli.

5.        Pada tahun 2003 PT “ ABC “ telah beroperasi dengan modal sebesar Rp 2.000.000,00 yang terdiri dari modal sendiri sebesar Rp 1.500.000,00 sedangkan sisanya merupakan modal asing.  Tahun 2008, direncanakan untuk menambah modal sebesar Rp 750.000,00, sehingga tingkat penjualan dapat naik menjadi Rp 3.000.000,00.  Harga pokok produksi tahun 2008 diperkirakan sebesar Rp 2.000.000,00 sedangkan biaya-biaya operasi sebesar Rp 500.000,00 dan pajak perseroan yang harus dibayar sebesar 50 %.  Hitunglah profit margin perusahaan PT “ ABC “ pada tahun 2008?


SELAMAT MENGERJAKAN SEMOGA SUKSES



JAWABAN TUGAS 1 MANAJEMEN KEUANGAN
1.       = 3.000.000
 = 3.000.000
 = 3.000.000
 = 3.000.000 (1,6)
 = 4.803.096 (dibulatkan 4.803.000)

2.       = 2.000.000 (1+0,15)1
 = 2.000.000 (1,15)
 = 2.300.000

C0 = 2.300.000 + 3.000.000
C0 = 5.300.000

= 5.300.000 (1+0,15)1
= 5.300.000 (1,15)
= 6.095.000
Jadi, nilai simpanan Bambang apabila diambil pada akhir tahun kedua adalah
Rp 6.095.000,00

3.      PV = 2.000.000 / (1+0,18) (1+0,15)
PV = 2.000.000 / (1,18) (1,15)
PV = 2.000.000 / 1,357
PV = 1.473.839 ( dibulatkan 1.474.000)
Nilai sekarang pada penerimaan uang Amir setiap tahunnya adalah Rp 1.474.000,00



4.      8.500.000                    = 500.000 [1/(1+i) + 1/+. . . + (1/]
8.500.000 / 500.000    =  17 (discount factor annuity)

500.000 (24) = 12.000.000 + 4.000.000(DP) = 16.000.000
Harga motor = 12.500.000
Bunga = 16.00.000 – 12.500.00 = 3.500.000
Tingkat Bunga per bulan  = (3.500.000/24) (100) % = 14,58 %
Jadi, tingkat bunga per bulan yang harus ditanggung konsumen adalah 14,58%.

5.       Profit margin =  x 100%
Profit Margin =  x 100%
Profit Margin = 16,67 %
Jadi, profit margin perusahaan PT.ABC pada tahun 2008 adalah 16,67%.










































































































































































 =
 
 


=
= 2000000 (1,771561)
= 3543122
Rp 3.543.122,00
           = 1500000
= 1500000 (1,36048896)
= 2040733,44
Rp 2.040.733,4 ,-
dibulatkan ke puluhan ribu terdekat menjadi  Rp 2.040.000,00
= 3000000
= 3000000 (1,1236)
= 3370800
Rp 3.370.800,00
= 2500000
= 2500000 (1,265319018)
= 3163297,546
Rp 3.163.297,546,- dibulatkan menjadi Rp 3.163.297,00



2. Nilai sekarang dari jumlah penerimaan dalam berbagai periode dan tingkat bunga.






























































































































































































































































PV =  /
 
 


a.   PV =  /  
=  /
= 500000 /
= 500000 / (1,685058155)
=296725,664
Rp 296.725,00 (jika dibulatkan)
b.   PV =  /  
= 750000 /
                        = 750000
                   = 750000 (1,586874323)
= 472.627,2201
Rp 472.627,00 ( jika dibulatkan )

c.      PV =  /
= 10000000 /
= 1000000 /
= 1000000 / (1,593848075)
= 627412,3712
Rp 627.412,00 ( jika dibulatkan)

d.     PV =  /
= 15000000 /
               = 1500000 /
= 1500000 / ( 1,480244285)
= 1013346,253
Rp 1.013.346,00 (jika dibulatkan)
 



1 komentar: