MAKALAH
AUDIT SDM
“Ketaatan (Compliance) dalam Manajemen SDM di tempat
kerja”
Disusun oleh :
Nama :
Eny Suryani
NIM :
021618719
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMARANG
2015
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang
Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak
untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta
hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah Audit SDM “ Ketaatan (Compliance) dalam Manajemen SDM di tempat kerja”
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak
bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, kasih, dan
kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal,
semoga semua ini bisa memberikan manfaat
dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun penulis
berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu
ada yang kurang.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis
berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Semarang, 19 Oktober 2015
Eny Suryani
i
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar..........................................................................................................................
i
Daftar Isi..................................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang...............................................................................................…………………...1
1.2 Rumusan Masalah
..............................................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………………………7-9
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………………………………………………………...10
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………………………11
ii
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Latar
Belakang perlunya Ketaatan pada suatu manajemen erusahaan atau pihak/ lembaga
terkait adalah untuk menciptakan manajemen baik bagi tiap-tiap bagian dalam
rangka mewujudkan lingkungan kerja yang koheren, sehingga terciptalah
komunikasi yangbaik tanpa adanya sesuatu hal yang tidak diinginkan.
1.2 Rumusan
Masalah
Audit
adalah pengujian yang independen, objektif dan mahir atas seperangkat laporan
keuangan dari suatu perusahaan beserta dengan semua bukti penting yang mendukung.
Hal ini diarahkan dengan maksud untuk menyatakan pendapat yang berguna dan
dapat dipercaya dalam bentuk laporan tertulis, seperti apakah laporan keuangan
menggambarkam posisi keuangan kemajuan dari suatu perusahaan secara wajar dan
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (Stamp dan Moonitz dalam
Suharli, 2000).
Audit Ketaatan dilakukan untuk memilih apakah
auditee menaati prosedur dan regulasi yang ditetapkan atasan atau pihak
berwewenang. Audit Ketaatan di bidang SDM merupakan suatu proses pemeriksaan
dan evaluasi atas praktek MSDM apakah sudah sesuai dengan kebijakan, prosedur
dan peraturan yang berlaku di perusahaan termasuk juga apakah sudah sesuai
dengan kebijakan, prosedur dan peraturan yang berlaku di perusahaan termasuk
juga apakah sudah selesai dengan regulasi yang ditetapkan pemerintah.
Sebagai contoh apakah upah minimum yang
diberikan kepada pegawai emmenuhi regulasi?Apakah perusahaan sudah memiliki
buku peraturan kepegawaian yang memuat hak dan kewajiban pegawai?
1
Mengapa perusahaan
perlu memiliki audit ketaatan :
Ø Dari sisi pegawai : Audit ketaatan perlu
dilakukan karena pegawai membutuhkan keadilan, mendapatkan haknya dan tidak
diperlakukan smena-mena oleh manajemen atau pemilik perusahaan , yang
berorientasi pada keuntungan yang
sebesar-besarnya tanpa mengutamakan kesejahteraan pegawai.
Ø Dari sisi perusahaan : Audit ketaatan wajib
dilakukan karena bila tidaak dilakukan, biaya yang harus dikeluarkan justru
akan menjadi lebih besar sehingga akan berdampak pada pengurangan keuntungan
perusahaan yang telah diperoleh.
Audit
Ketaatan adalah proses kerja yang menentukan apakah pihak yang diaudit
telah mengikuti prosedur, standar, dan aturan tertentu yang ditetapkan oleh
pihak yang berwenang.
Jadi auditor hanya memastikan
apakah proses kerja yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedur, standar, dan
aturan tertentu tersebut.
Contoh :
Audit Kepatuhan terhadap proses
pembangunan pembangkit tenaga listrik di Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Pemerintah menunjuk auditor
eksternal untuk mengaudit apakah proses berjalannya pembangunan tersebut sudah
sesuai dengan kententuan-ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah. tentu saja
ada dokumen-dokumen legal yang mengatur akan hal tersebut, jadi tugas auditor
adalah melakukan observasi dan penelitiaan apakah sudah sesuai dengan standar
tersebut, dari segi Budget, pelaksaaan, penempatan, tim, dll.
2
Audit kepatuhan
(compliance audit), berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa
bukti-bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu
entitas telah sesuai dengan persyaratan ketentuan, atau peraturan tertentu.
Audit
kepatuhan/ketaatan berfungsi menentukan sejauh mana peraturan, kebijakan,
hukum, perjanjian, atau peraturan pemerintah dipatuhi oleh entitas yang sedang
diaudit. Sebagai contoh pemeriksaan SPT individu dan perusahaan oleh kantor
pajak untuk kepatuhannya terhadap hukum pajak.
Pengujian ketaatan,
auditor melakukan pengujian ketaatan yang mengkonfirmasikan eksistensi,
efektivitas, dan kesinambungan operasi pengendalian intern yang diandalkan oleh
organisasi. Pengujian ketaatan membutuhkan pemahaman atas pengendalian yang akan
di uji, jika pengendalian yang akan di uji adalah komponen-komponen sistem
informasi perusahaan , auditor harus memperhatikan teknologi yang harus
digunakan oleh sistem informasi. Ini membutuhkan pemahaman teknik-teknik sistem
yang umum digunakan untuk mendokumentasikan sistem informasi.
Jadi auditor harus mempunyai pemahaman mendasar
mengenai teknik-teknik yang digunakan dalam menganalisis dan merancang sistem.
Bagan masukan-proses-keluaran (input-process-output) IPO
dan Hirarki-plus-masukan-proses-keluaran (HIPO), Tabel keputusan
dan metode matriks adalah contoh-contoh teknik sistem yang umum digunakan
dalam menganalisis dan merancang.
Audit MSDM
mengevaluasi aktivtas SDM dalam sebuah organisasi dengan maksud untuk
memperbaiki atau meningkatkan aktivitas – aktivtas SDM tersebut.Audit MSDM bisa
mencakup salah satu divisi, atau bisa juga mencakup keseluruhan perusahaan.
Audit MSDM akan memberi umpan balik mengenai fungsi manajemen SDM kepada
manajer lini dan professional SDM, dan juga sejauh mana manajer menjalankan
tugas dan tanggung jawab SDM. Secara singkat, audit MSDM adalah alat untuk
mengevaluasi berbagai aktivitas manajemen SDM dalam organisasi atau perusahaan.Audit MSDM
dilakukan untuk menilai kualitas manajemen SDM dalam perusahaan dan bagaimana aktivitas
– aktivitas tersebut mendukung strategi perusahaa Proses manajemen SDM secara umum
dapat dibagi dalam tiga aktivitas besar, yaitu:
3
§ Attraction
Aktivitas attraction
atau penarikan SDM terkait dengan bagaimana menarik SDM yang dimulai dari
proses perencanaan SDM, analisis jabatan, sampai rekrutmen dan seleksi.
§ Development
Aktivitas
development atau pengembangan SDM terkait dengan proses pengembangan karyawan
agar sesuai kebutuhan organisasi antara lain melalui proses pembelajaran,
pelatihan, penilaian dan pengembangan karyawan.
§ Retention
Aktivitas
retention atau retensi SDM terkait dengan program pemeliharaan karyawan antara
lain melalui karir, kesejahteraan, dan hubungan industrial.
Seiring dengan perkembangan perusahaan dan lingkungan organisasi yang
makin kompleks, peran Departemen SDM menjadi lebih luas dan tidak lagi sekedar
menangani proses manajemen SDM seperti
yang diuraikan di atas. Ulrich (1997) dalam bukunya Human Resource
Champion menjelaskan bahwa Departemen SDM saat ini memiliki empat peran,
yaitu:
- Strategic
partner, yang berperan mengkaitkan praktek dan strategi
sumber daya manusia dengan strategi bisnis.
- Administrative
expert, yang berperan membangun dan mengembangkan
infrastruktur manajemen SDM. Peran ini adalah peran tradisional Departemen
SDM yang masih harus dijalankan.
- Employee
champion, yang terlibat dalam permasalahan sehari – hari,
isu dan kebutuhan karyawan agar mereka dapat memberikan kontribusi yang
maksimal.
- Change
agent, yang berperan dalam proses transformasi dan
perubahan yang terjadi dalam organisasi.
Audit MSDM dilakukan
untuk mencari informasi terkait pengelolaan SDM yang bertujuan untuk menjamin
ketaatan, efektivitas, dan efisiensi pengelolaan SDM demi kepentingan
pengendalian organisasi.
4
Tujuan audit MSDM adalah sebagai berikut:
- Menilai
efektivitas dari Departemen SDMuntuk mengetahui apakah Departemen SDM
sudah menjalankan fungsinya secara efektif atau sudah mencapai tujuan.
Secara umum efektivitas ini berarti apakah Departemen SDM sudah berhasil
menyediakan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, baik
dari sisi jumlah maupun kualifikasi pada waktu yang tepat.
- Menilai
efisiensi dari Departemen SDM. Pencapaian tujuan atau efektivitas
Departemen SDM bukan berarti dilakukan dengan biaya yang tidak terkontrol
(at any cost). Sebaliknya, semua program atau aktivitas SDM harus
dilakukan secara efisien dan ekonomis dengan tetap mengacu pada sasaran.
- Menilai
ketaatan program atau aktivitas SDM. Program atau aktivitas SDM harus
dievaluasi apakah sudah mengikuti berbagai peraturan perundangan dan ketentuan
yang berlaku atau tidak.
- Membantu
manajemen SDM memberikan kontribusi yang signifikan terhadap tujuan
organisasi
- Menciptakan
nilai sehingga organisasi bertanggung jawab
secara sosial, etikal dan mampu unggul dalam persaingan.
- Mendapatkan
umpan balik dari para karyawan dan manajer operasi dalam hal yang
berkaitan dengan efektivitas manajemen SDM
- Memperbaiki
fungsi manajemen SDM dengan menyediakan sarana untuk membuat keputusan
ketika akan mengurangi atau menambah kegiatan – kegiatan SDM
Dengan demikian, audit MSDM dilakukan
untuk menjamin tujuan Departemen/ unit kerja SDM dapat
tercapai. Pada umumnya audit MSDM dilakukan terkait dengan peran
Departemen/unit kerja SDM sebagai administrative expert
sehingga banyak literatur memfokuskan
audit MSDM pada berbagai aktivitas manajemen SDM mulai dari penarikan,
pengembangan, dan retensi SDM seperti yang sudah dijelaskan di atas. Namun
demikian, dengan semakin berkembangnya tuntutan dan peran Departemen/unit kerja SDM, audit MSDM juga
diarahkan pada peran SDM sebagai strategic partner, employee champion,
dan change agent. Audit MSDM untuk peran tersebut bisa saja
dilakukan secara khusus, atau bisa juga dilakukan secara terintegrasi dalam
audit MSDM untuk aktivitas SDM. Misalnya, dalam audit perencanaan SDM dapat
dilihat apakah perencanaan SDM sudah sesuai atau dilakukan dengan mengakomodasi
strategi bisnis (melihat peran Departemen SDM sebagai administrative expert
dan juga strategic partner).
5
Audit MSDM yang
dilakukan dapat memberi banyak manfaat, antara lain adalah sebagai berikut:
§
Mengidentifikasi permasalahan kritis terkait dengan
pengelolaan SDM
§
Melakukan perbaikan dalam pengelolaan
SDM
§
Mengevaluasi dan
menstimulasi keseragaman kebijakan dan praktek
manajemen SDM
§
Menjadi dasar pengambilan keputusan
terkait SDM
§
Mengkomunikasikan isu SDM dengan pihak
terkait, seperti manajer lini atau pemerintah
§
Mengidentifikasi kontribusi Departemen/unit kerja SDM bagi
organisasi
§
Mengklarifikasi tugas dan tanggung
jawab serta meningkatkan citra profesionalisme Departemen SDM
§
Memastikan kepatuhan terhadap berbagai
peraturan perundangan
§
Mengurangi biaya SDM melalui prosedur
personalia yang lebih efektif
§
Menciptakan penerimaan yang lebih
tinggi akan perubahan yang dibutuhkan
Departemen SDM
§
Mendorong kajian ulang yang mendalam dan sistematis
akan sistem informasi Departemen SDM
Banyak pihak dapat memanfaatkan hasil audit MSDM, antara
lain adalah:
§
Manajemen perusahaan
Hasil audit
sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan, khususnya bagi manajemen puncak (top
management) dalam mengevaluasi keberhasilan perusahaan dalam mengelola SDM
nya. Evaluasi ini dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk melakukan berbagai
langkah perbaikan dan juga sebagai dasar pengambilan keputusan terkait
pengelolaan SDM.
§
Departemen SDM
Sebagai pihak
yang paling bertanggung jawab akan pengelolaan SDM, hasil audit MSDM dapat
dimanfaatkan untuk melakukan penyempurnaan terhadap sistem manajemen SDM yang
ada, juga untuk menyusun program SDM yang diperlukan.
§
Manajer lini
Hasil audit
MSDM dapat menjadi masukan berharga bagi manajer lini terkait peran manajer
dalam pengelolaan SDM. Misalnya dalam audit pelatihan dan pengembangan, dapat
diketahui peran manajer lini dalam menjalankan program coaching atau mentorin
6
§
Karyawan
Hasil audit
yang dimanfaatkan untuk melakukan berbagai perbaikan tentu pada akhirnya akan
memberi manfaat bagi karyawan secara keseluruhan di dalam perusahaan.
Pengelolaan SDM yang makin baik akan membuat karyawan makin termotivasi dan
memberi kontribusi secara optimal yang akan diimbangi dengan pengembangan dan
kesejahteraan yang lebih baik.
§
Auditor
Auditor akan
banyak mendapat pengalaman berharga dari proses melakukan audit MSDM mengingat
SDM merupakan obyek audit yang menarik karena tidak sekedar bersifat normatif
tetapi juga humanis, sehingga perlu ada keseimbangan antara peraturan
perundangan dengan hal yang bersifat manusiawi
Proses audit terdiri atas enam langkah:
1. Mengkomunikasikan
gagasan dan makna audit SDM dan menekankanberbagai manfat yang dapat diperoleh,
serta mendapatkan dukunganmanajemen puncak.
2. Memilih
personalia dengan berbagai ketrampilan dan menyusun tim audit,serta memberikan
pelatihan yang dibutuhkan.
3. Mengumpulkan
data dari berbagai jenjang, fungsi dan unit yang berbedadalam organisasi.
4. Menyiapkan
laporan audit bagi para manajer lini dan evaluasidepartemen SDM.
5. Membahas
laporan dengan para manajer pengoperasian terkait yangkemudian menindaklanjuti
hasil evaluasi.
6. Memasukkan
berbagai tindakan korektif ke dalam proses penetapansasaran operasi organisasi
regular.
7
BAB II
PEMBAHASAN
·
Ketaatan damam MSDM Bimbingan Belajar
Ketaatan pada suatu organisasi
bisni, diantaranya adalah perusahaan Bimbingan Belajar. Paada suatu Bimbingan
Belajar yang dinaungi oleh para manajemen yang mempunyai kualitas SDM yang
baik, maka hasilnya akan berpengaruh juga dari segala aspek, mulai dari omzet
sampai dengan meningkatnya suatu penilaian masyarakat secara umum Bimbingan
Belajar tersebut yaitu menjadi tempat yang nyaman untuk belajar sama dengan tempat
sekolahnya anak-anak. Disini, manajemen audit ketaatan perlu dilaksanakan,
yaitu bagi para pengajar khususnya. Mengapa hal ini harus dilakukan , berikut
diantara gmabaran yang terjadi saat ini :
1. Tidak setiap
bimbingan belajar murni menularkan ilmunya, akan tetapi semata menciptakan
keuntungan yang sebesar-besarnya seperti halnya perusahaan retail misalnya.
Padahal, pada dasarnya ilmu adalah untuk
ditularkan/ diberikan kepada yang lebih membutuhkan nukan untuk diperjual
belikan. Seakan menghilangkan image positif akan keadaan dunia pendidikan di
era sekarang ini.
2. Perlunya
manajemen audit SDM karena setiap perusahaan bimbingan belajar pasti
membutuhkannya , walaupun sifatnya tidak selalu sama.
3. Secara umum,
banyak yang menyepelekan bimbingan belajr, hanyalah sebagi tempat bermain,
malah ilmu tidak ditularkan sebagaimana mestinya.
4. Adanya Audit
Kepatuhan , tidak sepenuhnya atau dilaksankan dengan penuh tanggungjawab.
Contoh : membolos disaat jadwal mengajar privat adalah suatu hal yang merusak
image bimbingan belajar, dan menyebabkan para peserta enggan untuk belajar di
tempat bimbingan belajar tersebut.
8
·
Penerapan Ketaatan dalam manajemen SDM di tempat bimbingan belajar
Audit
Ketaatan atau Ketaatan yang diterapka sebaiknya diperhatikan dan direncanakan
secara matang-matang. Misal penerapan ketaatan pengajar, pengelola perlu
diterapkan dalam tugasnya masing-masing yaitu kehadiran saat mengajar ,meeting
dan keperluan yang berkaitan dengan kepentingan bimbingan belajar demi kebaikan
di masa mendatang.Ketaatan ini perlu dilaksanakan karena mempengaruhi hal yang
berada dalam perusahaan baik secara langsung atau tidak langsung. Secara
langsung adalah saat mengajar dan secara tidak langsung adalah mengenai hasil
perolehan prestasi dari para peserta didik.
·
Konsekuensi bila ketaatan (Compliance) tidak ditaati
Diantara
beberapa konsekuensi bila tidak dilaksanakan, secara sederhana adalah akan
berpengaruh pada hasil kinerja perusahaan di tempat bekerja tersebut.
Biasanya
diberi surat peringatan berupa teguran dan sebagainya, bergantung pada system
manajemen perusahaan tersebut.
Konsekuensi
lainnya diantaranya adalah dipecat, diliburkan smentara(skorsing) dan dipindah
ke kantor cabang lain (bila perusahaan tersebut mempunyai kantor cabang lain).
Akan tetapi tidak semua bimbingan belajar melakukan konsekunsi dengan hal
tersebut, dikarenakan perusahaan masih membutuhka pengajar tersebut, biasanya
untuk pengajar yang seperti ini diberikan keringanan/ kesempatan untuk
memperbaiki kinerjanya supaya tidak seperti yang dilakukan sebelumnya.
Konsekuensi
bagi pengelola diantaranya, dalam mengambil keputusan rapat yang diadakan , missal rapat tentang prnyesuaian kurikulum
bimbingan belajar di masa kini. Pengelola tidak berhak memutuskan semena-mena
tanpa pertimbangan dari atasan dan menyesuaikan siklkus pendidikan yang tidak
menentu saat ini.
9
Karena
hal ini amat perlu diperhatikan untuk
menghindari penyampaian materi yang tidak tepat kepada peserta bimbel. Seperti,
tarjadinya salah penyampain materi pada suatu kegiatan bimbingan belajar karena
peserta dirasa belum cukup memahami bahasa dalam pelajaran tersebut, atau perlu
tahapan-tahapan tertentu untuk memahaminya.
·
Hasil dari Audit Ketaatan yang diterapkan
Hasil dari
ketaatan pada suatu perusahaan bimbingan belajar terkait diantaranya :
a) Berjalannya
manajemen sesuai rencana
b) Pengajar
menjadi lebih disiplin
c) Meningkatkan
omzet perusahaan
d) Segala
kegiatan yang dilaksanakan pada setiap bagian pelaksana biasanya hasilnya lebih
baik dari sebelumnya.
e) Materi yang
disampaikan efektif sesuai kemampuan peserta.
10
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Perlunya
Audit Ketaatan pada manajemen tiap-tiap perusahaan diharapkan mampu menciptakan
hal yang baik bagi berbagai pihak. Di dalam sebuah bimbingan belajar dibutukan
karena mereka juga meiliki tujuan untuk mencerdaskan bangsa , generasi
muda sama halnya dengan pendidikan
formal. Akan teteapi, audit yang dilaksanakan dalam rangka menciptakan imge
yang baik terhadap masing-masing bimbingan beklajar.Jangan sampai ada anggapan
dari masyarakat umum, bahwa Audit Ketaatan MSDM Bimbingan Belajar buruk karena
system kinerjanya yang semrawut.Dikarenakan kurukulum ataupun system
pembelajaran saat ini jauh berbeda dengan beberapa tahun yang lalu.Oleh karena
itu, sebaiknya dalam merancanakan sesuatu hal, perlu adanya konsekuensi pihak
pelaksana, supaya hasil yang dicapai sesuai harapan atau sesuai rancangan
masing-masing.
11
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Miranda Q, Mone Stepanus A.2011. Audit SDM.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Mohamad
Yunus, Tri Wahyuni, Zainuddin, Mayang Sari, Lamuddin Finoza, Maria Mintowati,
yuni Pratiwi.2008.Bahasa Indonesia.Tangerang Selatan : Universitas Terbuka
Arens, Alvin A.,
Beasley, Mark S., dan Elder, Randal J. (2008). Auditing and Assurance
Services: An Integrated Approach. New Jersey: Pearson Prenctice Hall.
Dessler, Gary. 2008. Human
Resource Management, Eleventh Edition. New Jersey: Pearson
Education, Inc.
Flesher, Dale L., dan
Siewert, Stewart (1982). Independent
Auditor’s Guide to Operational Auditing. New York: John Wiley & Sons.
Herbert, Leo. (1979). Auditing
the Performance of Management. California: Wadsworth, Inc.
Siagian,
Sondang P. 2004, Audit Manajemen. Jakarta: Bumi
Aksara.
Ulrich, D. (1997).Human
Resource Champions: The Next Agenda for Adding Value and Delivering
Results.Boston: Harvard Business School Press.
Susilo, Willy. (2002). Audit MSDM. Cetakan Pertama, PT. Vorqistatama Binamega.