DISKUSI 4
Akuntansi Perusahaan Dagang
Teman-teman, tolong diskusikan....
1. perbedaan karakteristik perusahaan jasa dan dagang
2. apa arti syarat penjualan 2/15 n/30?
3. apa itu sistem persediaan fisik vs perpetual.
4. Jelaskan pengertian FIFO dan LIFO dan deskripsikan dengan contoh.
Jawaban Saya
DISKUSI 4 PENGANTAR AKUNTANSI
1.
Perbedaan
karakteristik perusahaan jasa dan dagang
Karakteristik
Jasa :
v Mengedepankan pelayanan (citra diri
yang positif) terhadap konsumen atau pengguna jasa.
v Mengedepankan perbedaan
(keistimewaan) terhadap prodak yang sejenis dengan jasa yang ditawarkan.
v Jasa sangat memperhatikan kepuasan
dan kesetiaan konsumen.
Ciri-ciri
Jasa :
v Jasa tidak dapat dilihat, dirasa,
diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli / intangibility.
v Jasa pada umumnya dijual terlebih
dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan /
inseperability.
v Unsur jasa tergantung pada siapa
yang menyediakan serta kapan dan dimana jasa itu dilakukan / variability, dan
v Jasa tidak dapat disimpan
perishability.
Karakteristik
Dagang :
v Dapat mengemas pelayanan yang baik
sehingga prodak hasil dari manufaktur dapat ketangan konsumen dengan baik.
v Mengemas suatu cara atau hal yang
menarik sehingga konsumen dan calon konsumen tertarik untuk menggunakanprodak
jasa atau barang yang dihasilkan.
v Menjaga loyalitas konsumen agar
senantiasa menggunakan produk atau jasa tersebut.
Ciri-ciri
Dagang :
v Melakukan transaksi pembelian dan
penjualan barang dagang baik secara tunai maupun secara kredit.
v Melakukan penyimpanan barang dagang
setelah pembelian dan sebelum barang dagang laku terjual.
v Melakukan transaksi retur pembelian
atau retur penjualan bila diperlukan.
v Melakukan transaksi
pelunasan/pembayaran utang dan penerimaan piutang dagang yang telah terjadi.
2. Arti syarat penjualan 2/15 n/30
Syarat pembayaran 2/15 n/30
artinya pembeli akan mendapat potongan 2% jika membayar dalam 15 hari atau
kurang dari tanggal transaksi dan jangka waktu kredit 30 hari.
3. Sistem persediaan fisik vs Perpetual
(a)
Sistim Periodik –
Jika perusahaan menerapkan sistim periodik, nilai saldo akhir persediaan di
Neraca ditentukan dengan cara melakukan penghitungan fisik persediaan yang
lumrah dikenal dengan istilah “stok opname” —sederhananya; di akhir periode,
fisik barang bersediaan (bahan baku, bahan penolong, barang dalam proses dan
barang jadi) dihitung jumlahnya. Jumlah fisik barang lalu dikalikan dengan
Harga Pokok Penjualan (HPP) satuan barang.
(b)
Sistim Perpetual
– Jika yang diterapkan adalah sistim perpetual, perusahan tidak perlu melakukan
penghitungan fisik untuk menentukan nilai saldo akhir persediaan., karena
setiap transaksi terkait dengan persediaan—baik kenaikan maupun penurunan—telah
dicatat melalui penjurnalan. Meskipun demikian, penghitungan fisik tetap
dilakukan untuk kemudian dibandigkan dengan saldo akhir yang ditunjukan oleh
buku persediaan. Jika terjadi perbedaan antara saldo akhir hasil penghitungan
fisik dengan saldo akhir yang ditunjukan oleh buku persediaan, maka dibuatkan
rekonsiliasi persediaan dengan memasukan jurnal penyesuaian persediaan
(inventory adjustment entry).
. Pengertian FIFO dan LIFO
A. FIFO
Pengertian
Metode FIFO
menganggap bahwa harga pokok dari barang-barang yang pertama kali dibeli akan
merupakan barang yang dijual pertama kali. Dalam metode ini persediaan akhir
dinilai dengan harga pokok pembelian yang paling akhir.
Metode ini juga
mengasumsikan bahwa barang yang terjual karena pesanan adalah barang yang
mereka beli. Oleh karenanya, barang-barang yang dibeli pertama kali adalah
barang-barang pertama yang dijual dan barang-barang sisa di tangan (persediaan
akhir) diasumsikan untuk biaya akhir. Karenanya, untuk penentuan pendapatan,
biaya-biaya sebelumnya dicocokkan dengan pendapatan dan biaya-biaya yang baru digunakan
untuk penilaian laporan neraca.
Metode ini konsisten dengan arus biaya aktual, sejak pemilik barang dagang mencoba untuk menjual persediaan lama pertama kali. FIFO merupakan metode yang paling luas digunakan dalam penilaian persediaan.
Metode ini konsisten dengan arus biaya aktual, sejak pemilik barang dagang mencoba untuk menjual persediaan lama pertama kali. FIFO merupakan metode yang paling luas digunakan dalam penilaian persediaan.
Metode FIFO seringkali
tidak nampak secara langsung pada aliran fisik dari barang tersebut karena
pengambilan barang dari gudang lebih didasarkan pada pengaturan barangnya.
Dengan demikian meode FIFO lebih nampak pada perhitungan harga pokok barang.
Dalam metode FIFO, biaya yang digunakan untuk membeli barang pertama kali akan
dikenali sebagai Cost of Goods Sold (COGS). Untuk perhitungan harga maka
digunakan harga dari stok barang dari transaksi yang terdahulu.
Sejarah
Metode FIFO
(First In First Out) pertama kali dikenal dalam akuntansi keuangan sebagai
salah satu metode dalam penilaian persediaan barang. Harga yang digunakan
sebagai dasar dalam menilai persediaan barang dapat memakai harga lama atau
harga baru.
Pada metode FIFO, persediaan barang yang dikeluarkan untuk produksi atau dijual, nilainya didasarkan pada harga menurut urutan yang pertama masuk. Jadi, untuk penilaian pada persediaan barang yang tersisa, berarti harganya didasarkan pada harga baru atau harga urutan yang terakhir.
Pada metode FIFO, persediaan barang yang dikeluarkan untuk produksi atau dijual, nilainya didasarkan pada harga menurut urutan yang pertama masuk. Jadi, untuk penilaian pada persediaan barang yang tersisa, berarti harganya didasarkan pada harga baru atau harga urutan yang terakhir.
Perbandingan Metode-metode Persediaan
- FIFO
1. Menghasilkan harga pokok penjualan yang rendah
2. Menghasilkan laba kotor yang tinggi
3. Menghasilkan persediaan akhir yang tinggi
Selama periode inflasi atau kenaikan harga, penggunaan FIFO akan mengakibatkan hal ini, tapi dalam kondisi ekonomi turun, terjadi kebalikannya.
- FIFO
1. Menghasilkan harga pokok penjualan yang rendah
2. Menghasilkan laba kotor yang tinggi
3. Menghasilkan persediaan akhir yang tinggi
Selama periode inflasi atau kenaikan harga, penggunaan FIFO akan mengakibatkan hal ini, tapi dalam kondisi ekonomi turun, terjadi kebalikannya.
- LIFO
1. menghasilkan harga pokok penjualan yang tinggi
2. Menghasilkan laba kotor yang rendah
3. Menghasilkan persediaan akhir yang rendah
1. menghasilkan harga pokok penjualan yang tinggi
2. Menghasilkan laba kotor yang rendah
3. Menghasilkan persediaan akhir yang rendah
- Biaya
rata-rata
Memperoleh hasil antara FIFO dan LIFO untuk ketiga konsep yang telah diuraikan.
Memperoleh hasil antara FIFO dan LIFO untuk ketiga konsep yang telah diuraikan.
B. LIFO
Pengertian
Metode LIFO
adalah membebankan biaya dari pembelian terakhir dan memberikan biaya yang
paling dtua di akun persediaan. Ada beberapa cara untuk menerapkan metode LIFO.
Karena setiap variasi menghasilkan, angka yang berbeda untuk biaya bahan baku
yang dikeluarkan, biaya persediaan akhir, dan laba, maka penting untuk
mengikuti prosedur yang dipilih secara konsisten.
Kelebihan :
1.
Mudah menandingakan kos sekarang dengan
pendapatan sekarang
2.
Jika harga naik, harga barang
konservatif
3.
laba operasi tidak tercemar oleh
untung/rugi fluktuasi harga
4.
Jika harga berfluktuasi , dapat
meratakan laba tahunan.
Kelemahan :
1.
bertentangan dengan aliran fisik
sesungguhnya
2.
Tidak menunjukkan potensi jasa yang
sesungguhnya /kos yang sudah usang.
DISKUSI 5
Silakan didiskusikan kelebihan dan kekurangan saham preferen dan saham biasa!
Jawaban Saya :
Kelebihan dan Kekurangan Saham Preferen dan Saham Biasa
a. Saham PreferenKelebihan
- Bahwa pembayaran deviden atas saham preferen relatif lebih fleksibel dibandingkan dengan bunga utang.
- Ketidakmampuan pembayaran deviden kepada pemegang saham preferen tidak berakibat terlalu buruk dibandingkan dengan ketidakmampuan membayar bunga utang yang dapat diancam kebangkrutan.
- Penggunaan saham preferen akan dapat meningkatkan degree of financial leverage
- Biaya modal setelah pajak yang tinggi dibandingkan dengan biaya modal dari utang , karena deviden saham preferen dibayarkan setelah pajak atau tidak dapat dipergunakan sebagai pengurangan pajak.
- Sudut pandang investor adalah saham preferen tidak memiliki hak untuk memaksakan pembayaran deviden.
Kelebihan
- Tidak ada kewajiban tetap untuk membayar deviden kepada pemegang saham biasa.
- Saham biasa tidak memiliki jatuh tempo
- Saham biasa kurang beresiko bagi perusahaan apabila dibandingkan sumber pembiayaan lainnya baik saham preferen maupun hutang jangka panjang. Dari segi investor saham biasa memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi karena sangat tergantung pada besarnya keuntungan sehingga investor akan meminta tingkat keuntungan yang lebih besar daripada tingkat keuntungan obligasi maupun saham preferenyang relatif kecil.
- Memungkinkan untuk diversifikasi usaha, meningkatkan likuiditas, mendapat tambahan kas dan lebih mudah dalam mengukur nilai perusahaan
- Perusahaan semakin transparan dan semakin banyak pihak yang ikut mrngamati kegiatan perusahaan karena dengan menjual sahamnya ke publik berarti perusahaan perusahaan tersebut menjadi milik publik.
- Dengan menjual saham biasa akan mengancam kendali yang dipegang pemegang saham mayoritas.
- Menurunnya laba per lembar saham sebagai akibat bertambahnya jumlah lembar saham yang beredar
- Timbulnya agency problem. yang meningkatkan Agency Cost karena adanya konflik antar kelompok seperti pemilik perusahaan, manajer atau pengelola usaha dan karyawan.
Selamat berdiskusi mengenai hal-hal berikut ini:
1. Sebut dan Jelaskan ada berapa modal perseroan yang Saudara ketahui
2. Ada berapa jenis dividen yang Saudara ketahui
3. Dalam kondisi bagaimana perusahaan membayar dividen yang Saudara ketahui
Jawaban Saya
1. Ada 3 modal perseroan, yaitu :
- Modal Dasar
- Modal Ditempatkan
- Modal Disetor
2. Ada 5 jenis deviden :
- Deviden Tunai, deviden yang dibagikan dalam bentuk tunai.
- Deviden Skrip, deviden yang dibagikan dalam bentuk wesel bayar.
- Deviden Properti, deviden yang dibagikan dapat dalam bentuk investasi ataupun bentuk lainnya, bentuk investasi dapat berupa saham.
- Deviden Saham, deviden yang dibagikan dalam bentuk saham, perbedaan antara deviden properti yang berupa saham dan deviden saham. Dapat disebut deviden (yang berupa saham) ketika deviden yang dibagikan tersebut berasal dari perusahaan lain yang dimiliki oleh perusahaan yang akan membagikan deviden , dan dapat disebut sebagai deviden saham ketika deviden yang dibagikan tersebut berasal dari perusahaan yang membagi deviden tersebut, dengan kata lain dapat disebut sebagai deviden saham jika suatu perusahaan membagikan deviden dengan menerbitkan saham baru kepada para pemegang saham.
- Deviden Likuidasi, deviden yang dibagikan dengan menggunakan modal yang telah disetor oleh para pemegang saham, dengan kata lain perusahaan hanya melakukan pengembalian atas investasi yang dilakukan oleh pemegang saham, hal ini bisa dilakukan ketika suatu perusahaan akan dibubarkan.
- Untuk memaksimumkan kemakmuran bagi pra pemegang saham , karena tingginya deviden yang dibayarkan akan mempengaruhi harga saham.
- Untuk menunjukkan likuiditas perusahaan. Dengan dibayarkannya deviden, diharapkan kinerja perusahaan dimata investor bagus dan dapat diakui bahwa perusahaan mampu menghadapi gejolak ekonomi dan mampu memberikan hasil kepada investor.
- Sebagai investor memandang bahwa resiko deviden adalah lebih rendah dibanding resiko capital gain.
- Untuk memenuhi kebutuhan para pemegang saham akan pendapatan tetap yang digunakan untuk keperluan konsumsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar