Minggu, 04 Oktober 2015

TUGAS KULIAHKU- 2

DISKUSI 4

Akuntansi Perusahaan Dagang
Teman-teman, tolong diskusikan....
1. perbedaan karakteristik perusahaan jasa dan dagang
2. apa arti syarat penjualan 2/15 n/30?
3. apa itu sistem persediaan fisik vs perpetual.
4. Jelaskan pengertian FIFO dan LIFO dan deskripsikan dengan contoh.


Jawaban Saya



DISKUSI 4 PENGANTAR AKUNTANSI

 

1.     Perbedaan karakteristik perusahaan jasa dan dagang
Karakteristik Jasa :
v  Mengedepankan pelayanan (citra diri yang positif) terhadap konsumen atau pengguna jasa.
v  Mengedepankan perbedaan (keistimewaan) terhadap prodak yang sejenis dengan jasa yang ditawarkan.
v  Jasa sangat memperhatikan kepuasan dan kesetiaan konsumen.
          Ciri-ciri Jasa :
v  Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli / intangibility.
v  Jasa pada umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan / inseperability.
v  Unsur jasa tergantung pada siapa yang menyediakan serta kapan dan dimana jasa itu dilakukan / variability, dan
v  Jasa tidak dapat disimpan perishability.
Karakteristik Dagang :
v  Dapat mengemas pelayanan yang baik sehingga prodak hasil dari manufaktur dapat ketangan konsumen dengan baik.
v  Mengemas suatu cara atau hal yang menarik sehingga konsumen dan calon konsumen tertarik untuk menggunakanprodak jasa atau barang yang dihasilkan.
v  Menjaga loyalitas konsumen agar senantiasa menggunakan produk atau jasa tersebut.
Ciri-ciri Dagang :
v  Melakukan transaksi pembelian dan penjualan barang dagang baik secara tunai maupun secara kredit.
v  Melakukan penyimpanan barang dagang setelah pembelian dan sebelum barang dagang laku terjual.
v  Melakukan transaksi retur pembelian atau retur penjualan bila diperlukan.
v  Melakukan transaksi pelunasan/pembayaran utang dan penerimaan piutang dagang yang telah terjadi.
2.     Arti syarat penjualan 2/15 n/30
Syarat pembayaran 2/15 n/30 artinya pembeli akan mendapat potongan 2% jika membayar dalam 15 hari atau kurang dari tanggal transaksi dan jangka waktu kredit 30 hari.
3.     Sistem persediaan fisik vs Perpetual
(a) Sistim Periodik – Jika perusahaan menerapkan sistim periodik, nilai saldo akhir persediaan di Neraca ditentukan dengan cara melakukan penghitungan fisik persediaan yang lumrah dikenal dengan istilah “stok opname” —sederhananya; di akhir periode, fisik barang bersediaan (bahan baku, bahan penolong, barang dalam proses dan barang jadi) dihitung jumlahnya. Jumlah fisik barang lalu dikalikan dengan Harga Pokok Penjualan (HPP) satuan barang.
(b) Sistim Perpetual – Jika yang diterapkan adalah sistim perpetual, perusahan tidak perlu melakukan penghitungan fisik untuk menentukan nilai saldo akhir persediaan., karena setiap transaksi terkait dengan persediaan—baik kenaikan maupun penurunan—telah dicatat melalui penjurnalan. Meskipun demikian, penghitungan fisik tetap dilakukan untuk kemudian dibandigkan dengan saldo akhir yang ditunjukan oleh buku persediaan. Jika terjadi perbedaan antara saldo akhir hasil penghitungan fisik dengan saldo akhir yang ditunjukan oleh buku persediaan, maka dibuatkan rekonsiliasi persediaan dengan memasukan jurnal penyesuaian persediaan (inventory adjustment entry).

. Pengertian FIFO dan LIFO

A.   FIFO
Pengertian
Metode FIFO menganggap bahwa harga pokok dari barang-barang yang pertama kali dibeli akan merupakan barang yang dijual pertama kali. Dalam metode ini persediaan akhir dinilai dengan harga pokok pembelian yang paling akhir.
Metode ini juga mengasumsikan bahwa barang yang terjual karena pesanan adalah barang yang mereka beli. Oleh karenanya, barang-barang yang dibeli pertama kali adalah barang-barang pertama yang dijual dan barang-barang sisa di tangan (persediaan akhir) diasumsikan untuk biaya akhir. Karenanya, untuk penentuan pendapatan, biaya-biaya sebelumnya dicocokkan dengan pendapatan dan biaya-biaya yang baru digunakan untuk penilaian laporan neraca.
Metode ini konsisten dengan arus biaya aktual, sejak pemilik barang dagang mencoba untuk menjual persediaan lama pertama kali. FIFO merupakan metode yang paling luas digunakan dalam penilaian persediaan.
Metode FIFO seringkali tidak nampak secara langsung pada aliran fisik dari barang tersebut karena pengambilan barang dari gudang lebih didasarkan pada pengaturan barangnya. Dengan demikian meode FIFO lebih nampak pada perhitungan harga pokok barang. Dalam metode FIFO, biaya yang digunakan untuk membeli barang pertama kali akan dikenali sebagai Cost of Goods Sold (COGS). Untuk perhitungan harga maka digunakan harga dari stok barang dari transaksi yang terdahulu.
Sejarah
Metode FIFO (First In First Out) pertama kali dikenal dalam akuntansi keuangan sebagai salah satu metode dalam penilaian persediaan barang. Harga yang digunakan sebagai dasar dalam menilai persediaan barang dapat memakai harga lama atau harga baru.
Pada metode FIFO, persediaan barang yang dikeluarkan untuk produksi atau dijual, nilainya didasarkan pada harga menurut urutan yang pertama masuk. Jadi, untuk penilaian pada persediaan barang yang tersisa, berarti harganya didasarkan pada harga baru atau harga urutan yang terakhir.
Perbandingan Metode-metode Persediaan
- FIFO
1. Menghasilkan harga pokok penjualan yang rendah
2. Menghasilkan laba kotor yang tinggi
3. Menghasilkan persediaan akhir yang tinggi
Selama periode inflasi atau kenaikan harga, penggunaan FIFO akan mengakibatkan hal ini, tapi dalam kondisi ekonomi turun, terjadi kebalikannya.

- LIFO
1. menghasilkan harga pokok penjualan yang tinggi
2. Menghasilkan laba kotor yang rendah
3. Menghasilkan persediaan akhir yang rendah
- Biaya rata-rata
Memperoleh hasil antara FIFO dan LIFO untuk ketiga konsep yang telah diuraikan.


B. LIFO
Pengertian
Metode LIFO adalah membebankan biaya dari pembelian terakhir dan memberikan biaya yang paling dtua di akun persediaan. Ada beberapa cara untuk menerapkan metode LIFO. Karena setiap variasi menghasilkan, angka yang berbeda untuk biaya bahan baku yang dikeluarkan, biaya persediaan akhir, dan laba, maka penting untuk mengikuti prosedur yang dipilih secara konsisten.
Kelebihan :
1.     Mudah menandingakan kos sekarang dengan pendapatan sekarang
2.     Jika harga naik, harga barang konservatif
3.     laba operasi tidak tercemar oleh untung/rugi fluktuasi harga
4.     Jika harga berfluktuasi , dapat meratakan laba tahunan.
Kelemahan :
1.     bertentangan dengan aliran fisik sesungguhnya
2.     Tidak menunjukkan potensi jasa yang sesungguhnya /kos yang sudah usang.


DISKUSI 5

 
Silakan didiskusikan kelebihan dan kekurangan saham preferen dan saham biasa!
Jawaban Saya :
 


Kelebihan dan Kekurangan Saham Preferen dan Saham Biasa
a. Saham Preferen
    Kelebihan
  • Bahwa pembayaran deviden atas saham preferen relatif lebih fleksibel dibandingkan dengan bunga utang.
  • Ketidakmampuan pembayaran deviden kepada pemegang saham preferen tidak berakibat terlalu buruk dibandingkan dengan ketidakmampuan membayar bunga utang yang dapat diancam kebangkrutan.
  • Penggunaan saham preferen akan dapat meningkatkan degree of financial leverage
    Kelemahan
  • Biaya modal setelah pajak yang tinggi dibandingkan dengan biaya modal dari utang , karena deviden saham preferen dibayarkan setelah pajak atau tidak dapat dipergunakan sebagai pengurangan pajak.
  • Sudut pandang investor adalah saham preferen tidak memiliki hak untuk memaksakan pembayaran deviden.
b. Saham Biasa
   Kelebihan
  • Tidak ada kewajiban tetap untuk membayar deviden kepada pemegang saham biasa.
  • Saham biasa tidak memiliki jatuh tempo
  • Saham biasa kurang beresiko bagi perusahaan apabila dibandingkan sumber pembiayaan  lainnya baik saham preferen maupun hutang jangka panjang. Dari segi investor saham biasa memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi karena sangat tergantung pada besarnya keuntungan sehingga investor akan meminta tingkat keuntungan yang lebih besar daripada tingkat keuntungan obligasi maupun saham preferenyang relatif kecil.
  • Memungkinkan untuk diversifikasi usaha, meningkatkan likuiditas, mendapat tambahan kas dan lebih mudah dalam mengukur nilai perusahaan
  • Perusahaan semakin transparan dan semakin banyak pihak yang ikut mrngamati kegiatan perusahaan karena dengan menjual sahamnya ke publik berarti perusahaan perusahaan tersebut menjadi milik publik.
Kelemahan
  • Dengan menjual saham biasa akan mengancam kendali yang dipegang pemegang saham mayoritas.
  • Menurunnya laba per lembar saham sebagai akibat bertambahnya jumlah lembar saham yang beredar
  • Timbulnya agency problem. yang meningkatkan Agency Cost karena adanya konflik antar kelompok seperti pemilik perusahaan, manajer atau pengelola usaha dan karyawan.
 DISKUSI 6
Selamat berdiskusi mengenai hal-hal berikut ini:
1. Sebut dan Jelaskan ada berapa modal perseroan yang Saudara ketahui
2. Ada berapa jenis dividen yang Saudara ketahui
3. Dalam kondisi bagaimana perusahaan membayar dividen yang Saudara ketahui

Jawaban Saya


1. Ada 3 modal perseroan, yaitu :
  • Modal Dasar
Modal Dasar merupakan keseluruhan nilai perusahaan, yaitu seberapa besar perusahaan tersebut dapat dinilai berdasarkan permodalannya. Penilaian ini sangat berguna terutama pada saat menentukan kelas perusahaan. Modal Dasar terdiri dari seluruh nilai nominal saham. Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT), besarnya modal dasar adalah minimal Rp. 50.000.000 ,- undang-undang yang mengatur kegiatan usaha tertentu dapat menentukan jumlah minimum modal perseroan yang lebih besar dari Rp. 50.000.000. Modal Dasar bukan merupakan modal riil, karena Modal Dasar hanya menentukan sampai seberapa kuat perusahaan tersebut mampu menghimpun asset-asset dan kekayaannya.
  • Modal Ditempatkan
Modal Ditempatkan adalah kesanggupan para pemegang saham untuk menanamkan modalnya di dalam perseroan. Jika para pemegang saham hanya sanggup memasukkan modalnya sebesar 35% dari Modal Dasar , maka besarnya Modal Ditempatkan perseroan itu adalah sebesar 35%. Seperti halnya Modal Dasar , Modal Ditempatkan bukanlah modal riil karena modal tersebut belum benar-benar disetorkan. Modal Ditempatkan hanya menunjukkan kesanggupan pemegang saham , yaitu sampai seberapa banyak para pemegang saham dapat menanamkan modalnya ke dalam perseroan. Menurut pasal 33UUPT, besarnya Modal Ditempatkan adalah minimal 25% dari modal dasar.
  • Modal Disetor
Modal Disetor adalah modal perseroan yang dianggap riil karena telah benar-benar disetorkan kedalam PT. Dalam hal ini, pemegang saham telah benar-benar menyetorkan nmodalnya kedalam perusahaan. Besarnya Modal Disetor, menurut UUPT, adalah sebesar Modal Ditempatkan - paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar harus ditempatkan dan disetor penuh ( pasal 33 ayat (1) UUPT ). Penyetoran itu dibuktikan dengan bukti penyetoran sah, misalnya bukti pemasukan uang dari pemegang saham ke dalam rekening bank perseroan.

2. Ada 5 jenis deviden :
  • Deviden Tunai, deviden yang dibagikan dalam bentuk tunai.
  • Deviden Skrip, deviden yang dibagikan dalam bentuk wesel bayar.
  • Deviden Properti, deviden yang dibagikan dapat dalam bentuk investasi ataupun bentuk lainnya, bentuk investasi dapat berupa saham.
  • Deviden Saham, deviden yang dibagikan dalam bentuk saham, perbedaan antara deviden properti yang berupa saham dan deviden saham. Dapat disebut deviden (yang berupa saham) ketika deviden yang dibagikan tersebut berasal dari perusahaan lain yang dimiliki oleh perusahaan yang akan membagikan deviden , dan dapat disebut sebagai deviden saham ketika deviden yang dibagikan tersebut berasal dari perusahaan yang membagi deviden tersebut, dengan kata lain dapat disebut sebagai deviden saham jika suatu perusahaan membagikan deviden dengan menerbitkan saham baru kepada para pemegang saham.
  • Deviden Likuidasi, deviden yang dibagikan dengan menggunakan modal yang telah disetor oleh para pemegang saham, dengan kata lain perusahaan hanya melakukan pengembalian atas investasi yang dilakukan oleh pemegang saham, hal ini bisa dilakukan ketika suatu perusahaan akan dibubarkan.
3. Perusahaan membagi deviden dalam kondisi :
  • Untuk memaksimumkan kemakmuran bagi pra pemegang saham , karena tingginya deviden yang dibayarkan akan mempengaruhi harga saham.
  • Untuk menunjukkan likuiditas perusahaan. Dengan dibayarkannya deviden, diharapkan kinerja perusahaan dimata investor bagus dan dapat diakui bahwa perusahaan mampu menghadapi gejolak ekonomi dan mampu memberikan hasil kepada investor.
  • Sebagai investor memandang bahwa resiko deviden adalah lebih rendah dibanding resiko capital gain.
  • Untuk memenuhi kebutuhan para pemegang saham akan pendapatan tetap yang digunakan untuk keperluan konsumsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar