Kamis, 22 Oktober 2015

TUGAS 3 -AUDIT SDM



MAKALAH AUDIT SDM
“Ketaatan  (Compliance) dalam Manajemen SDM di tempat kerja”

http://www.ut.ac.id/templates/beez_20/image/logo.png
Disusun oleh :
Nama      : Eny Suryani
NIM          : 021618719




PROGRAM STUDI MANAJEMEN
  FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TERBUKA    
SEMARANG
2015
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Audit SDM “ Ketaatan (Compliance) dalam Manajemen SDM di tempat kerja”
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan manfaat  dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Semarang, 19 Oktober  2015


Eny Suryani




i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................…………………...1
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………………………7-9
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………………………………………………………...10
BAB IV DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………………………11












ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Latar Belakang perlunya Ketaatan pada suatu manajemen erusahaan atau pihak/ lembaga terkait adalah untuk menciptakan manajemen baik bagi tiap-tiap bagian dalam rangka mewujudkan lingkungan kerja yang koheren, sehingga terciptalah komunikasi yangbaik tanpa adanya sesuatu hal yang tidak diinginkan.

1.2  Rumusan Masalah
Audit adalah pengujian yang independen, objektif dan mahir atas seperangkat laporan keuangan dari suatu perusahaan beserta dengan semua bukti penting yang mendukung. Hal ini diarahkan dengan maksud untuk menyatakan pendapat yang berguna dan dapat dipercaya dalam bentuk laporan tertulis, seperti apakah laporan keuangan menggambarkam posisi keuangan kemajuan dari suatu perusahaan secara wajar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (Stamp dan Moonitz dalam Suharli, 2000).
Audit Ketaatan dilakukan untuk memilih apakah auditee menaati prosedur dan regulasi yang ditetapkan atasan atau pihak berwewenang. Audit Ketaatan di bidang SDM merupakan suatu proses pemeriksaan dan evaluasi atas praktek MSDM apakah sudah sesuai dengan kebijakan, prosedur dan peraturan yang berlaku di perusahaan termasuk juga apakah sudah sesuai dengan kebijakan, prosedur dan peraturan yang berlaku di perusahaan termasuk juga apakah sudah selesai dengan regulasi yang ditetapkan pemerintah.
Sebagai contoh apakah upah minimum yang diberikan kepada pegawai emmenuhi regulasi?Apakah perusahaan sudah memiliki buku peraturan kepegawaian yang memuat hak dan kewajiban pegawai?

1
Mengapa perusahaan perlu memiliki audit ketaatan :
Ø  Dari sisi pegawai : Audit ketaatan perlu dilakukan karena pegawai membutuhkan keadilan, mendapatkan haknya dan tidak diperlakukan smena-mena oleh manajemen atau pemilik perusahaan , yang berorientasi  pada keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa mengutamakan kesejahteraan pegawai.
Ø  Dari sisi perusahaan : Audit ketaatan wajib dilakukan karena bila tidaak dilakukan, biaya yang harus dikeluarkan justru akan menjadi lebih besar sehingga akan berdampak pada pengurangan keuntungan perusahaan yang telah diperoleh.
Audit Ketaatan adalah proses kerja yang menentukan apakah pihak yang diaudit telah mengikuti prosedur, standar, dan aturan tertentu yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang.
Jadi auditor hanya memastikan apakah proses kerja yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedur, standar, dan aturan tertentu tersebut.
Contoh :
Audit Kepatuhan terhadap proses pembangunan pembangkit tenaga listrik di Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Pemerintah menunjuk auditor eksternal untuk mengaudit apakah proses berjalannya pembangunan tersebut sudah sesuai dengan kententuan-ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah. tentu saja ada dokumen-dokumen legal yang mengatur akan hal tersebut, jadi tugas auditor adalah melakukan observasi dan penelitiaan apakah sudah sesuai dengan standar tersebut, dari segi Budget, pelaksaaan, penempatan, tim, dll.
2
Audit kepatuhan (compliance audit), berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai dengan persyaratan ketentuan, atau peraturan tertentu.
Audit kepatuhan/ketaatan berfungsi menentukan sejauh mana peraturan, kebijakan, hukum, perjanjian, atau peraturan pemerintah dipatuhi oleh entitas yang sedang diaudit. Sebagai contoh pemeriksaan SPT individu dan perusahaan oleh kantor pajak untuk kepatuhannya terhadap hukum pajak.
Pengujian ketaatan, auditor melakukan pengujian ketaatan yang mengkonfirmasikan eksistensi, efektivitas, dan kesinambungan operasi pengendalian intern yang diandalkan oleh organisasi. Pengujian ketaatan membutuhkan pemahaman atas pengendalian yang akan di uji, jika pengendalian yang akan di uji adalah komponen-komponen sistem informasi perusahaan , auditor harus memperhatikan teknologi yang harus digunakan oleh sistem informasi. Ini membutuhkan pemahaman teknik-teknik sistem yang umum digunakan untuk mendokumentasikan sistem informasi.
Jadi auditor harus mempunyai pemahaman mendasar mengenai teknik-teknik yang digunakan dalam menganalisis dan merancang sistem. Bagan masukan-proses-keluaran (input-process-output) IPO dan Hirarki-plus-masukan-proses-keluaran (HIPO), Tabel keputusan dan metode matriks adalah contoh-contoh teknik sistem  yang umum digunakan dalam menganalisis dan merancang.
Audit MSDM mengevaluasi aktivtas SDM dalam sebuah organisasi dengan maksud untuk memperbaiki atau meningkatkan aktivitas – aktivtas SDM tersebut.Audit MSDM bisa mencakup salah satu divisi, atau bisa juga mencakup keseluruhan perusahaan. Audit MSDM akan memberi umpan balik mengenai fungsi manajemen SDM kepada manajer lini dan professional SDM, dan juga sejauh mana manajer menjalankan tugas dan tanggung jawab SDM. Secara singkat, audit MSDM adalah alat untuk mengevaluasi berbagai aktivitas manajemen SDM dalam organisasi atau perusahaan.Audit MSDM dilakukan untuk menilai kualitas manajemen SDM dalam perusahaan dan bagaimana aktivitas – aktivitas tersebut mendukung strategi perusahaa Proses manajemen SDM secara umum dapat dibagi dalam tiga aktivitas besar, yaitu:
3
§  Attraction
Aktivitas attraction atau penarikan SDM terkait dengan bagaimana menarik SDM yang dimulai dari proses perencanaan SDM, analisis jabatan, sampai rekrutmen dan seleksi.
§  Development
Aktivitas development atau pengembangan SDM terkait dengan proses pengembangan karyawan agar sesuai kebutuhan organisasi antara lain melalui proses pembelajaran, pelatihan, penilaian dan pengembangan karyawan.
§  Retention
Aktivitas retention atau retensi SDM terkait dengan program pemeliharaan karyawan antara lain melalui karir, kesejahteraan, dan hubungan industrial.

Seiring dengan perkembangan perusahaan dan lingkungan organisasi yang makin kompleks, peran Departemen SDM menjadi lebih luas dan tidak lagi sekedar menangani  proses manajemen SDM seperti yang diuraikan di atas. Ulrich (1997) dalam bukunya Human Resource Champion menjelaskan bahwa Departemen SDM saat ini memiliki empat peran, yaitu:
  • Strategic partner, yang berperan mengkaitkan praktek dan strategi sumber daya manusia dengan strategi bisnis.
  • Administrative expert, yang berperan membangun dan mengembangkan infrastruktur manajemen SDM. Peran ini adalah peran tradisional Departemen SDM yang masih harus dijalankan.
  • Employee champion, yang terlibat dalam permasalahan sehari – hari, isu dan kebutuhan karyawan agar mereka dapat memberikan kontribusi yang maksimal.
  • Change agent, yang berperan dalam proses transformasi dan perubahan yang terjadi dalam organisasi.
Audit MSDM dilakukan untuk mencari informasi terkait pengelolaan SDM yang bertujuan untuk menjamin ketaatan, efektivitas, dan efisiensi pengelolaan SDM demi kepentingan pengendalian organisasi.




4
Tujuan audit MSDM adalah sebagai berikut:
  • Menilai efektivitas dari Departemen SDMuntuk mengetahui apakah Departemen SDM sudah menjalankan fungsinya secara efektif atau sudah mencapai tujuan. Secara umum efektivitas ini berarti apakah Departemen SDM sudah berhasil menyediakan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, baik dari sisi jumlah maupun kualifikasi pada waktu yang tepat.
  • Menilai efisiensi dari Departemen SDM. Pencapaian tujuan atau efektivitas Departemen SDM bukan berarti dilakukan dengan biaya yang tidak terkontrol (at any cost). Sebaliknya, semua program atau aktivitas SDM harus dilakukan secara efisien dan ekonomis dengan tetap mengacu pada sasaran.
  • Menilai ketaatan program atau aktivitas SDM. Program atau aktivitas SDM harus dievaluasi apakah sudah mengikuti berbagai peraturan perundangan dan ketentuan yang berlaku atau tidak.   
  • Membantu manajemen SDM memberikan kontribusi yang signifikan terhadap tujuan organisasi
  • Menciptakan nilai sehingga organisasi bertanggung jawab secara sosial, etikal dan mampu unggul dalam persaingan.
  • Mendapatkan umpan balik dari para karyawan dan manajer operasi dalam hal yang berkaitan dengan efektivitas manajemen SDM
  • Memperbaiki fungsi manajemen SDM dengan menyediakan sarana untuk membuat keputusan ketika akan mengurangi atau menambah kegiatan – kegiatan SDM
Dengan demikian, audit MSDM dilakukan untuk menjamin tujuan Departemen/ unit kerja SDM dapat tercapai. Pada umumnya audit MSDM dilakukan terkait dengan peran Departemen/unit kerja SDM sebagai administrative expert sehingga  banyak literatur memfokuskan audit MSDM pada berbagai aktivitas manajemen SDM mulai dari penarikan, pengembangan, dan retensi SDM seperti yang sudah dijelaskan di atas. Namun demikian, dengan semakin berkembangnya tuntutan dan peran Departemen/unit kerja SDM, audit MSDM juga diarahkan pada peran SDM sebagai strategic partner, employee champion, dan change agent. Audit MSDM untuk peran tersebut bisa saja dilakukan secara khusus, atau bisa juga dilakukan secara terintegrasi dalam audit MSDM untuk aktivitas SDM. Misalnya, dalam audit perencanaan SDM dapat dilihat apakah perencanaan SDM sudah sesuai atau dilakukan dengan mengakomodasi strategi bisnis (melihat peran Departemen SDM sebagai administrative expert dan juga strategic partner). 
5

Audit MSDM yang dilakukan dapat memberi banyak manfaat, antara lain adalah sebagai berikut:
§  Mengidentifikasi permasalahan kritis terkait dengan pengelolaan SDM
§  Melakukan perbaikan dalam pengelolaan SDM
§  Mengevaluasi dan menstimulasi keseragaman kebijakan dan praktek manajemen  SDM
§  Menjadi dasar pengambilan keputusan terkait SDM
§  Mengkomunikasikan isu SDM dengan pihak terkait, seperti manajer lini atau pemerintah
§  Mengidentifikasi kontribusi Departemen/unit kerja SDM bagi organisasi
§  Mengklarifikasi tugas dan tanggung jawab serta meningkatkan citra profesionalisme Departemen SDM
§  Memastikan kepatuhan terhadap berbagai peraturan perundangan
§  Mengurangi biaya SDM melalui prosedur personalia yang lebih efektif
§  Menciptakan penerimaan yang lebih tinggi akan perubahan yang dibutuhkan  Departemen SDM
§  Mendorong kajian ulang yang mendalam dan sistematis akan sistem informasi Departemen SDM

Banyak pihak dapat memanfaatkan hasil audit MSDM, antara lain adalah:
§  Manajemen perusahaan
Hasil audit sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan, khususnya bagi manajemen puncak (top management) dalam mengevaluasi keberhasilan perusahaan dalam mengelola SDM nya. Evaluasi ini dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk melakukan berbagai langkah perbaikan dan juga sebagai dasar pengambilan keputusan terkait pengelolaan SDM.
§  Departemen SDM
Sebagai pihak yang paling bertanggung jawab akan pengelolaan SDM, hasil audit MSDM dapat dimanfaatkan untuk melakukan penyempurnaan terhadap sistem manajemen SDM yang ada, juga untuk menyusun program SDM yang diperlukan.
§  Manajer lini
Hasil audit MSDM dapat menjadi masukan berharga bagi manajer lini terkait peran manajer dalam pengelolaan SDM. Misalnya dalam audit pelatihan dan pengembangan, dapat diketahui peran manajer lini dalam menjalankan program coaching atau mentorin
6
§  Karyawan
Hasil audit yang dimanfaatkan untuk melakukan berbagai perbaikan tentu pada akhirnya akan memberi manfaat bagi karyawan secara keseluruhan di dalam perusahaan. Pengelolaan SDM yang makin baik akan membuat karyawan makin termotivasi dan memberi kontribusi secara optimal yang akan diimbangi dengan pengembangan dan kesejahteraan yang lebih baik.
§  Auditor
Auditor akan banyak mendapat pengalaman berharga dari proses melakukan audit MSDM mengingat SDM merupakan obyek audit yang menarik karena tidak sekedar bersifat normatif tetapi juga humanis, sehingga perlu ada keseimbangan antara peraturan perundangan dengan hal yang bersifat manusiawi
Proses audit terdiri atas enam langkah:
1.      Mengkomunikasikan gagasan dan makna audit SDM dan menekankanberbagai manfat yang dapat diperoleh, serta mendapatkan dukunganmanajemen puncak.
2.      Memilih personalia dengan berbagai ketrampilan dan menyusun tim audit,serta memberikan pelatihan yang dibutuhkan.
3.      Mengumpulkan data dari berbagai jenjang, fungsi dan unit yang berbedadalam organisasi.
4.      Menyiapkan laporan audit bagi para manajer lini dan evaluasidepartemen SDM.
5.      Membahas laporan dengan para manajer pengoperasian terkait yangkemudian menindaklanjuti hasil evaluasi.
6.      Memasukkan berbagai tindakan korektif ke dalam proses penetapansasaran operasi organisasi regular.






7
BAB II
PEMBAHASAN

·         Ketaatan damam MSDM Bimbingan Belajar
Ketaatan pada suatu organisasi bisni, diantaranya adalah perusahaan Bimbingan Belajar. Paada suatu Bimbingan Belajar yang dinaungi oleh para manajemen yang mempunyai kualitas SDM yang baik, maka hasilnya akan berpengaruh juga dari segala aspek, mulai dari omzet sampai dengan meningkatnya suatu penilaian masyarakat secara umum Bimbingan Belajar tersebut yaitu menjadi tempat yang nyaman untuk belajar sama dengan tempat sekolahnya anak-anak. Disini, manajemen audit ketaatan perlu dilaksanakan, yaitu bagi para pengajar khususnya. Mengapa hal ini harus dilakukan , berikut diantara gmabaran yang terjadi saat ini :
1.      Tidak setiap bimbingan belajar murni menularkan ilmunya, akan tetapi semata menciptakan keuntungan yang sebesar-besarnya seperti halnya perusahaan retail misalnya. Padahal, pada dasarnya  ilmu adalah untuk ditularkan/ diberikan kepada yang lebih membutuhkan nukan untuk diperjual belikan. Seakan menghilangkan image positif akan keadaan dunia pendidikan di era sekarang ini.
2.      Perlunya manajemen audit SDM karena setiap perusahaan bimbingan belajar pasti membutuhkannya , walaupun sifatnya tidak selalu sama.
3.      Secara umum, banyak yang menyepelekan bimbingan belajr, hanyalah sebagi tempat bermain, malah ilmu tidak ditularkan sebagaimana mestinya.
4.      Adanya Audit Kepatuhan , tidak sepenuhnya atau dilaksankan dengan penuh tanggungjawab. Contoh : membolos disaat jadwal mengajar privat adalah suatu hal yang merusak image bimbingan belajar, dan menyebabkan para peserta enggan untuk belajar di tempat bimbingan belajar tersebut.
8
·         Penerapan Ketaatan dalam manajemen SDM di tempat bimbingan belajar
Audit Ketaatan atau Ketaatan yang diterapka sebaiknya diperhatikan dan direncanakan secara matang-matang. Misal penerapan ketaatan pengajar, pengelola perlu diterapkan dalam tugasnya masing-masing yaitu kehadiran saat mengajar ,meeting dan keperluan yang berkaitan dengan kepentingan bimbingan belajar demi kebaikan di masa mendatang.Ketaatan ini perlu dilaksanakan karena mempengaruhi hal yang berada dalam perusahaan baik secara langsung atau tidak langsung. Secara langsung adalah saat mengajar dan secara tidak langsung adalah mengenai hasil perolehan prestasi dari para peserta didik.
·         Konsekuensi bila ketaatan (Compliance) tidak ditaati
Diantara beberapa konsekuensi bila tidak dilaksanakan, secara sederhana adalah akan berpengaruh pada hasil kinerja perusahaan di tempat bekerja tersebut.
Biasanya diberi surat peringatan berupa teguran dan sebagainya, bergantung pada system manajemen perusahaan tersebut.
Konsekuensi lainnya diantaranya adalah dipecat, diliburkan smentara(skorsing) dan dipindah ke kantor cabang lain (bila perusahaan tersebut mempunyai kantor cabang lain). Akan tetapi tidak semua bimbingan belajar melakukan konsekunsi dengan hal tersebut, dikarenakan perusahaan masih membutuhka pengajar tersebut, biasanya untuk pengajar yang seperti ini diberikan keringanan/ kesempatan untuk memperbaiki kinerjanya supaya tidak seperti yang dilakukan sebelumnya.
Konsekuensi bagi pengelola diantaranya, dalam mengambil keputusan rapat yang diadakan  , missal rapat tentang prnyesuaian kurikulum bimbingan belajar di masa kini. Pengelola tidak berhak memutuskan semena-mena tanpa pertimbangan dari atasan dan menyesuaikan siklkus pendidikan yang tidak menentu saat ini.
9
Karena hal  ini amat perlu diperhatikan untuk menghindari penyampaian materi yang tidak tepat kepada peserta bimbel. Seperti, tarjadinya salah penyampain materi pada suatu kegiatan bimbingan belajar karena peserta dirasa belum cukup memahami bahasa dalam pelajaran tersebut, atau perlu tahapan-tahapan tertentu untuk memahaminya.
·         Hasil dari Audit Ketaatan yang diterapkan
Hasil dari ketaatan pada suatu perusahaan bimbingan belajar terkait  diantaranya :
a)      Berjalannya manajemen sesuai rencana
b)      Pengajar menjadi lebih disiplin
c)      Meningkatkan omzet perusahaan
d)      Segala kegiatan yang dilaksanakan pada setiap bagian pelaksana biasanya hasilnya lebih baik dari sebelumnya.
e)      Materi yang disampaikan efektif sesuai kemampuan peserta.
                                                    






10
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Perlunya Audit Ketaatan pada manajemen tiap-tiap perusahaan diharapkan mampu menciptakan hal yang baik bagi berbagai pihak. Di dalam sebuah bimbingan belajar dibutukan karena mereka juga meiliki tujuan untuk mencerdaskan bangsa , generasi muda  sama halnya dengan pendidikan formal. Akan teteapi, audit yang dilaksanakan dalam rangka menciptakan imge yang baik terhadap masing-masing bimbingan beklajar.Jangan sampai ada anggapan dari masyarakat umum, bahwa Audit Ketaatan MSDM Bimbingan Belajar buruk karena system kinerjanya yang semrawut.Dikarenakan kurukulum ataupun system pembelajaran saat ini jauh berbeda dengan beberapa tahun yang lalu.Oleh karena itu, sebaiknya dalam merancanakan sesuatu hal, perlu adanya konsekuensi pihak pelaksana, supaya hasil yang dicapai sesuai harapan atau sesuai rancangan masing-masing.











11

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Miranda Q, Mone Stepanus A.2011. Audit SDM. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka

Mohamad Yunus, Tri Wahyuni, Zainuddin, Mayang Sari, Lamuddin Finoza, Maria Mintowati, yuni Pratiwi.2008.Bahasa Indonesia.Tangerang Selatan : Universitas Terbuka


      Arens, Alvin A., Beasley, Mark S., dan Elder, Randal J. (2008). Auditing and Assurance Services: An Integrated Approach. New Jersey: Pearson Prenctice Hall.

      Dessler, Gary. 2008. Human Resource Management, Eleventh Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc.

      Flesher, Dale L., dan Siewert,  Stewart (1982). Independent Auditor’s Guide to Operational Auditing. New York: John Wiley & Sons.

      Herbert, Leo. (1979). Auditing the Performance of Management. California: Wadsworth, Inc.

      Siagian, Sondang P. 2004, Audit Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

      Ulrich, D. (1997).Human Resource Champions: The Next Agenda for Adding Value and Delivering Results.Boston: Harvard Business School Press.

      Susilo, Willy. (2002). Audit MSDM. Cetakan Pertama, PT. Vorqistatama Binamega.

12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar